SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Keberadaan lembaga keuangan mikro di desa berupa Badan Kredit Desa (BKD) di Kabupaten Sidoarjo yang terus tumbuh aktif, mendapatkan perhatian dari pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui bagian perekonomian.

Salah satu diantaranya, dengan dilaksanakannya kegiatan workshop capacity building pengurus BKD seluruh Sidoarjo, Kamis (12/9/92013) di sun hotel Sidoarjo.
Kepala bagian perekonomian Drs Sudibyo selepas pembukaan workshop menegaskan, kebaradaan BKD di desa-desa yang ada, memiliki andil cukup penting dalam meningkatkan perekonomian warga desa terutaa dibidang usaha mikro.
Untuk itu, sebagai upaya untuk memberikan wawasan lebih luas terhadap para pengurusnya, perlu diberikan pelatihan diantaranya dengan workshop ini.
“BKD sangat berperan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa karena bentuknya seperti BUMDes. Dan kita pemerintah daerah, memiliki kewajiban untuk memberikan dorongan dan motivasi terhadap keberadaan BKD ini, ” terang Sudibyo.
Masih menurut Sudibyo, saat ini jumlah BKD di Sidoarjo nya ada 97 unit dengan kondisi operasional yang bagus.
Bahkan satu BKD di Desa Kludan Tanggulangin, saat ini omset operasionalnya sudah mencapai angka miliaran rupiah.
“Meskipun di luar struktural desa, namun BKD ini mampu memberikan andil cukup besar dalam menopang perekonomian warga desa,” jelas Sudibyo lagi.
Dari data yang ada, berdirinya BKD tidak dapat dipisahkan dari berdirinya AVB (Algemene Volkerediet Bank) yang kemudian menjadi BRI pada sekitar tahun 1896.
Kehadirannya erat kaitannya dengan keadaan ekonomi pedesaan di Jawa yang memprihatinkan disebabkan oleh kegagalan panen secara luas akibat musim kemarau panjang, banjir dan serangan hama.
Badan Kredit Desa (BKD) adalah perusahaan milik desa yang beroperasi di wilayah desa yang diurus sebagai perusahaan tersendiri dan terpisah dari kekayaan lain milik desa yang bersangkutan. (Abidin)













