SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Era masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan sebuah tantangan dan sekaligus peluang mengembangkan potensi produk unggulan lokal.
Peluang ini terbuka, bila seluruh masyarakat Sidoarjo dan elemen terkait, bahu membahu bersama pemerintah menguatkan tekad untuk meraihnya.
Demikian diungkapkan H. Abdul Kolik SE saat berdiskusi dengan generasi muda dari berbagai komunitas di Posko Jl. Teuku Umar.
Menurut Cak Kolik, Saat ini Sidoarjo, masih memiliki potensi perikanan berbasis pertambakan di wilayah timur atau perikanan darat di belahan Sidoarjo barat dan sekitarnya. Kota Delta ini juga memiliki produk unggulan lokal, seperti industri tas dan koper Tanggulangin.
Kegiatan ekonomi kreatif mulai makanan olahan, home industry, furniture sampai daur ulang sampah; potensi wisata kuliner berbagai makanan khas daerah; dan masih banyak lainnya.
Hal senada diungkapkan H. MG. Hadi Sucipto SH, MM (Pak Cip), selain potensi produk unggulan lokal, Sidoarjo juga memiliki sarana penting untuk memperkenalkan semua itu. Saat ini Sidoarjo sudah dikenal sebagai Kota Transit the Airport City atau Kota Singgah bagi pelaku bisnis dari berbagai negara.
Bandara Juanda merupakan bandara internasional yang berlokasi Sidoarjo dapat disulap sebagai penguat kegiatan bisnis dan usaha jasa-perdagangan.
Bahkan bandara dapat menjadi modal untuk membangun sebuah “brand image” tersendiri untuk menarik kegiatan bisnis pendukung yang akan membuka lapangan kerja.
Di sekitar bandara berpotensi terbuka usaha jasa pengiriman barang kilat, perbelanjaan, antar-jemput menuju hotel sampai aktivitas jasa bongkar muat.
Jasa transportasi atau intromoda angkutan antara bandara, terminal bus antar kota, atau bisnis taksi komersial dan menuju stasiun. Selain itu juga berpeluang digiatkan pusat perdagangan dan niaga grosir, convention center, kawasan komersial, kawasan olah raga dan kawasan perkantoran. (Din)