SIDOARJO (kabarsidoarjo.com) – Memastikan kesiangan dan kemampuan personel yang terlibat dalam pengamanan pemilu 2019, Polresta Sidoarjo menggelar simulasi Sispamkota Pilpres dan Pileg 2019 di Jalan Sultang Agung Sidoarjo, Rabu (13/3/2019).
Simulasi ini menampilkan lima tahapan peragaan, yang pertama distribusi logistik surat suara.
Tahapan kedua kampanye terbuka salah satu paslon.
Tahapan ketiga masa tenang dalam masa tenang dilakukan patroli skala besar dengan personel gabungan dari TNI, Dishub, Satpol PP dan Linmas, bersama Bawaslu menertibkan APK.
Tahapan ke empat adalah pemungutan suara dan tahapan kelima melakukan perhitungan surat suara.
Skenario keributan dimulai ditahan perhitungan surat suara, ketika massa pendukung salah satu calon presiden merasa tidak puas dengan kinerja salah satu TPS.
Mereka menduga ada kecurangan kemudian berunjuk rasa dan meminta pungutan suara diulang.
Ratusan massa yang awalnya hanya, berorasi menuntut pilpres dan pileg diulang yang dipimpin oleh korlap aksi.
Kemudian aksi mereka tidak berjalan kondusif karena mereka melempari petugas yang mengamankan lokasi, akhirnya bentrok antara massa dan petugas terjadi.
Selanjutnya puluhan Polisi dari satuan Brimob Polda Jatim mencoba menghadang aksi massa yang mulai beringas.
Bahkan massa sempat membakar ban bekas di depan putugas Polisi tersebut.
Setelah diberikan peringatan oleh Polisi agar massa yang anarkis untuk membubarkan diri, namun massa malah melempari batu ke Polisi.
Ahkirnya Polisi bertindak tegas dengan berusaha memukul mundur, dengan cara tembakan gas dan water cannon.
Dalam adegan rusuh tersebut, diceritakan beberapa orang yang dianggap provokator ditangkap oleh petugas.
Dan ada beberapa petugas yang mengalami luka karena lemparan batu, dengan sigap petugas medis langsung memberikan pertolongan.
Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, gelar pelaksanaan Sipamkota ini melibatkan 700 personel gabungan dari Polisi, TNI, Satpol PP, Dishub dan Linmas.
Selain itu simulasi Sispamkota ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan para personel menghadapi Pileg dan Pilpres 2019 yang akan di gelar di bulan April mendatang.
“Simulasi ini sangat penting dilaksanakan, agar para personel yang terlibat dalam pengamanan. Dapat memahami tugas pokok dan fungsinya masing-masing,” kata Zain kepada wartawan usai simulasi.
Lebih lanjut Zain menjelaskan, bila mana ada hal-hal yang tidak di inginkan selama jalannya pesta demokrasi peraonel sudah siap menghadapi.
Selain itu simulasi ini akan memberikan penambahan pengetahuan tehnis dan pengetahuan tentang tindakan apanyang harus dilakukan bila mana terjadi gangguan kamtibmas.(kb1/Abidin)