PENDOPO Tak kunjung selesainya persoalan lumpur baik dalam penanganan semburan maupun dampak yang di timbulkannya, membuat sekitar 120 mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional seluruh Indonesia (FKMHII), berkunjung di Sidoarjo. Tak tanggung-tanggung, untuk menggalih informasi yang diinginkan, ratusan mahasiswa dari kalangan universitas negeri dan swasta di Indonesia itu mengadakan dialog dengan Bupati Sidoarjo Drs. Win Hendrarso terkait dengan masalah penanganan Lumpur Sidoarjo (Lusi) di Delta Nugraha, belakang pendopo kabupaten.
Ketua rombongan Rizky Wendi Firdaus mengatakan, kunjungan ke lokasi lumpur Sidoarjo itu berkaitan dengan agenda Pertemuan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se Indonesia (PSNMHII) ke XXI yang diselenggarakan Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Dalam pertemuan itu, sebut Rizky, mengambil tema Dicing with Globalization Toward Education. Yakni, membahas tentang pengaruh dunia pendidikan yang saat ini sudah menglobal dalam hubungannya.
“Tidak hanya masalah pendidikannya saja yang dihadapi, tapi masalah yang mengglobal juga adalah masalah sosialnya, termasuk masalah lumpur di Sidoarjo, yaitu menyangkut isu dan korbannya,” kata Rizky Wendi Firdaus.
Ia mengatakan, masalah Lusi menjadi pembahasan utama yang dibicarakan pada ajang pertemuan tersebut. Setidaknya, forum tersebut diharapkan bisa memberikan dampak postif bagi penanganan Lusi, khususnya dalam dunia yang digeluti mahasiswa hubungan internasional.
“Dalam pertemuan tersebut diharapkan bisa memberikan solusi pada kejelasan masalah lumpur, dan temen-temen sangat concern,” tutur mahasiswa semester 4 tersebut.
Sementara saat berdialog dengan Bupati Sidoarjo Drs. Win Hendrarso, ratusan mahasiswa itu menanyakan tentang penjelasan terkait dengan penanganan kasus lumpur Lapindo yang menimpa Sidoarjo. Bahkan, sebagian dari mereka juga ada yang meminta Bupati Win Hendrarso agar kasus ini bisa dibawa kepada masalah internasional.
“Saya sangat masygul tentang masalah ini, tapi saya berharap kasus lumpur ini bisa diangkat menjadi sebuah isu pada dunia internasional untuk bisa memberikan solusi penanganannya,” terang Adi Mulya Nugraha, salah satu mahasiswa dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Yang menarik, salah satu mahasiswa bernama Tomi dari Universitas Katolik Parahiyangan (Unpar) Bandung secara menggelitik menanyakan kepada Bupati Win terkait dengan optimismenya dalam menangani masalah lumpur. Mendengar itu, orang nomor satu di kota delta itu menjawab sederhana.
“Kalau ditanya itu, saya ini bisa optimis juga bisa pesimis, jadi abu-abu. Karena realistis saja,” celetuk Bupati Win.
Rasa itu disampaikan Bupati Win cukup beralasan. Pasalnya, dalam membangun Sidoarjo kedepan perlu adanya optimisme yang tinggi. Tapi, kalau melihat kenyataan di lapangan, kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan. Bahkan, setjiap hari menunjukkan tanda-tanda yang sangat parah. “Para ahli saja punya dua opsi, jadai saya juga aliran dua opsi,” tutur Bupati Win. (Abidin)
NasDem Sidoarjo Hadirkan Senyum Ribuan Pelajar Lewat Beasiswa PIP
SIDOARJO (KABAR SIDOARJO.COM) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Sidoarjo menyalurkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) kepada ratusan...