DEWAN-Upaya Interpelasi Dewan soal tower dan SPBU bermasalah ternyata tak bertaring. Pasalnya, di rapat Panitia Musyawarah (Panmus), Pengusung interpelasi loyo sebelum mampu membawa interpelasi di dalam Paripurna internal DPRD.
Salah satu Anggota Panmus, M Kalim dari FKB, menyesalkan komitmen teman temannya yang mengusung interpelasi ternyata tidak serius. Banyak diantara yang sebelumnya turut tanda tangan interpelasi justru ikut mengempesi di tengah pembahasan masalah ini di Panmus. “Ada apa dengan semua ini, kenapa pengusung interpelasi yang ada di Panmus tidak mengupayakan agar interpelasi bisa berjalan sesuai keinginan mereka,” tanyanya heran
masih menurut kalim, mestinya Bila mereka tidak serius tidak perlu ikut tandatangan interpelasi. Ini menunjukkan kadar komitmen mereka pantas dipertanyakan. Malah Ia melihat inisiator interpelasi, Nur Akhmad,juga ikut-ikutan tidak serius. “Dia justru bermain di injuryime, Kalau belum apa-apa sudah loyo, ini baru dagelan yang tidak lucu, JIka tidak serius, ya jangan ikut tanda tangan,” Terangnya.
Sementara itu Ketua DPRD Sidoarjo, Arly Fauzi, menyatakan mepetnya waktu dan banyak tugas Dewan di jelang akhir jabatan menjadi alasan utama untuk tidak meneruskan interpelasi.“Setelah dihitung tetap saja tidak cukup waktu, lagipula esensinya kurang berbobot,” katanya
seperti dikatahui sebelumnya, Hak interplasi yang di gaungkan pansus 2 DPRD Sidoarjo terkait tower dan pembangunan SPBU sebelumnya terus menggelinding. Dari informasi yang berhasil dihimpun, sudah ada 15 anggota Dewan yang membubuhkan tanda tangan penggunaan hak interplasi itu. Dan jumlah ini sudah dianggap cukup untuk menggulirkan interplasi ke rapat pansus. Namun sebelum masuk ke rapat Dewan. Hak pengajuan Interplasi itu buyar di rapat Panmus. (Abidin)














