PORONG (kabarsidoarjo.com)- Masih belum jelasnya soal pembayaran ganti rugi korban lumpur lapindo , membuat puluhan warga korban lumpur kembali melakukan aksi memberhentikan aktifitas BPLS di titik 10 di Desa siring porong Sidoarjo Rabu siang (22/05/2013) .
Warga meminta operator alat berat jenis eskavator untuk menghentikan aktifitasnya mengerjakan tanggul.
Nani yang merupakan korban lumpur dari Desa Kedung Bendo mengatakan warga akan tetap mengehentikan aktifitas BPLS di tanggul .
Dan warga juga tidak akan takut dengan adanya penjagaan dari aparat kepolisian.
“Kita ini kelihatannya sengaja dibenturkan dengan aparat kepolisian ” ucapnya.
Dia juga mengatakan, ganti rugi yang belum diterimanya masih kurang 1 millayar dan dirinya akan terus memperjuangkan haknya.
“Kurang 1 millayar akan terus saya perjuangkan , ya kalau kurang 100 ribu akan saya ikhlaskan saja ” imbuhnya dengan emosi.
Sementara itu , polisi yang berada di lokasi berusaha meredam emosi warga dengan memberikan pengertian serta menjelaskan tentang kondisi tanggul yang kritis dan untuk pelunasan hingga kini masih dalam proses.
Namun warga membantah pengertian Polisi.
“Menunggu minarak sama dengan menunggu orang mati yang tak kunjung jelas ”, ucap salah seorang warga kepada polisi yang menghadang.
Selain membantah omongan polisi , Warga juga tidak memperdulikan polisi .
Mereka hanya menuntut pelunasan segera terbayaran .
Mereka pun senang bila tanggul jebol agar mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
“Biarkan tanggul ini jebol sekalian, biar pemerintah dan masyarakat umum tahu bagaimana sengsaranya kami ” ucap salah seorang warga. (bagus)