SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pembangunan Dunia Fantasi (Dufan) di bekas kawasan PT Soda Industri Waru yang dijadwalkan pada pertengahan tahun 2014 ini, diharapkan juga memikirkan rekayasa jalan yang ada di sisi barat lokasi.
Pasanya jika rekayasa jalan ini tidak diindahkan, maka arus lalu lintas yang saat ini padat di samping fly over Waru tersebut akan semakin bertambah macet.
Hal ini dilontarkan anggota Komisi B DPRD Sidoarjo H Sungkono, saat ditemui beberapa waktu lau.
“Jika tidak ada rekayasa di jalan tersebut, kemungkinan besar akan terjadi sarang kemacetan,” jelasnya.
Sungkono menambahkan, rekayasa lalu lintas itu harus diatur sedetail mungkin, agar para pengunjung yang keluar dan masuk Dufan tidak mengganggu arus lalu lintas.
“Kepadatan lalu lintas di jalan itu harus diperhatikan, agar semakin menjadi daya tarik wisata di Sidoarjo,” ujar politisi PAN ini.
Menurutnya, jika tidak ada rekayasa maupun pembenahan jalan, dipastikan pembangunan Dufan justru akan merugikan pengguna jalan.
Karena mulai pagi hingga malam aktivitas jalan akan terus padat.
“Tidak ada tempat wisata saja sudah ramai apalagi jika dibangun Dufan,” tegasnya.
Lahan Dufan yang berada di bekas pabrik soda ini berlokasi di Desa Waru dan Desa Kureksari direncanakan menempati lahan seluas 10 hektar. Lahan seluas 7 hektar milik eks pabrik soda dan sisanya 3 hektar milik warga setempat.
Kabag Kerjasama Pemkab Sidoarjo Ari Suryono mengatakan, kerjasama pembangunan Dufan memang terus dilanjutkan.
Pada 2014 ini ditargetkan sudah mulai dibangun oleh investor. Berbagai persyaratan perizinan juga sedang dilengkapi oleh investor.
“Saat ini kelengkapan terkait masalah perizinan yang belum kelar terus dikebut,” katanya.
Ari mengungkapkan, masalah rekayasa jalan tentu saja menjadi salah satu pembahasan yang perlu dikaji.
Nantinya, Dishub juga akan membahas masalah tersebut dengan investor agar masalah kemacetan bisa teratasi.
“Rekayasa jalan kan memang perlu dan itu harus dilakukan,” tegasnya. (Abidin)