SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pelaksanaan debat publik Cabup Cawabup putaran III digelar KPU Sidoarjo pada Selasa (1/12/2020) di hotel Aston Sidoarjo.
Riuh pendukung seluruh calon, cukup ramai menyambut kedatangan Paslon yang mereka dukung, saat tiba di hotel aston.
Begitu juga dengan pendukung BHS-Taufiq, dengan menerapkan protokol kesehatan, pendukung BHS-Taufiq memberikan suport terbaiknya kepada Paslon Baik, agar sukses melakoni debat publik ke tiga ini.
Pelaksanaan debat sendiri digelar KPU Sidoarjo tepat pukul 19.00.
Dalam debat sesi pertama, Paslon BHS-Taufiq cukup mumpuni menjawab setiap pertanyaan yang dibacakan moderator.
Seperti peningkatan kualitas BUMD di Sidoarjo, dengan menempatkan tenaga yang Proposional.
“Dengan menempatkan tenaga yang proposional itu, maka jalannya BUMD Sidoarjo akan semakin proposional dan transparan,” jawab Cawabup Taufiqulbar.
Untuk persoalan kemacetan di tiga titik sentral yakni perempatan Sruni-Raya Puri Surya Jaya, perempatan Gedangan, bundaran Aloha-Waru, BHS-Taufiq juga sangat lancar menjawab lertanyaan.
Seperti lontarakan BHS, yang memiliki pengalaman saat masih di DPR RI.
“Saat di komisi V DPR RI, saya selalu menekankan untuk segera dibangun over pass maupun fly over di bundaran aloha untuk mengurai kemacetan. Dan Alhamdulillah saat ini sudah masuk dalam Kepres. Untuk kemacetan di tiga titik utama ini, juga bisa terurai dengan peran serta masyarakat dalam memanfaatkan transportasi publik,” jelas Cabup BHS.
Cak Taufiq menambahkan, disamping percepatan pembangunan frontage road , khusus untuk mengurai kemacetan di perempatan Gedangan, sungai di sisi timur jalan harus di box culvert, agar ruas jalan semakin lebar.
“Dengan ruas yang lebar ini, maka kemacetan akan bisa terurai, dan perekonomian di Sedati akan semakin terbuka dengan baik,” tutur Taufiq.
Sementara itu untuk pertanian, Cak Taufiq menyatakan siap menyediakan laboratorium berjalan untuk memberikan pendampingan bagi para petani.
“Kita juga akan mendirikan BUMD khusus untuk menampung hasil tani kita. Ini penting agar petani tidak selalu merugi, karena kita payungi hasil taninya,” ujar Cak Taufiq.
Yang juga menjadi perhatian khusus bagi BHS-Taufiq dalam debat putaran III ini, adalah pencegahan bahaya Narkoba di masyarakat.
BHS-Taufiq menyatakan siap melakukan upaya preventif dengan gelar sosialisasi pencegahan bahaya narkoba hingga tingkat RT.
Bahkan siap memberikan insentif untuk RT-RW
sebesar Rp 1 hingga Rp 3 juta untuk turut sosialisi bahaya narkoba.
“Kita akan berdayakan Kampung tangguh bebas Narkoba di Sidoarjo, dan juga dengan menggelar sosialisasi bahaya narkoba melalui pemuda.
Kita akan buat rumah rehabilatasi untuk penderita narkoba di Sidoarjo,” ujar Cak Taufiq. (Abidin)