SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Sejak beberapa hari setelah gerhana bulan merah total lalu, beberapa desa di kawasan pesisir timur Kecamatan Sedati mengalami air laut pasang, atau rob yang menyebabkan banjir.
Ratusan hektar tambak ikan khususnya di Desa Segoro Tambak, Banjar Kemuning, Tambak Cemandi hingga Kalanganyar Sedati , tenggelam.
Akibatnya, ribuan ekor ikan bandeng pemilik para petani hilang, dan petani pun rugi hingga ratusan juta.
Hj. Anik Mahmudah Kepala Desa Segoro Tambak dan beberapa kepala desa dalam pertemuan dengan H.Subandi Wakil Bupati Sidoarjo dan Dwijo Prawito Kepala BPBD Sidoarjo pada Minggu (30/5/2021) mengungkapkan, selain menyapu ratusan tambak ikan milik petani, banjir rob ini juga menggenangi rumah warganya di beberapa RT.
“Apalagi ketika air laut pasang, maka rumah-rumah warga pasti banjir. Dan setelah air laut surut, tumpulan sampah yang dibawa banjir mengotori rumah warga,” ujar Anik Mahmuda.
Selain Mahmudah, keluhan yang sama juga disampailan Ahmad Kepala Desa Tambak Cemandi yang juga hadir dalam kesempatan itu.
Ahmad meyatakan, hampir tiap tahun saat air pasang terlalu tinggi, maka dipastikan para petani tambak alan mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Dari informasi yang ada, sejak air laut pasang pekan lalu, para petani sejatinya sudah memasang tanggul penahan air. Namun, besarnya banjir yang datang membuat tanggul jebol, air pun masuk dan menenggalamkan tambak-tambak mereka.
Pantauan di lapangan, sejumlah batas tanggul tambak sudah tidak tampak lagi karena tergerus oleh luapan air laut yang pasang.
Tak hanya menenggelamkan tambak ikan, banjir rob juga membuat sejumlah kolam pemancingan ikan ditutup akibat tenggelam oleh kiriman air laut.
Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda telah mengingatkan banjir rob akan terjadi seiring munculnya Gerhana Bulan Total (GBT).
Sebab, saat itu muncul daya tarik matahari dan bulan. Kondisi itu memungkinkan terjadinya air laut pasang.
Sementara itu Wakil Bupati Sidoarjo H.Subandi yang menerima keluhan dari para kades ini, langsung meminta dinas terkait baik itu BPBD, dinas perikanan, Dinas Bina Marga dan Pengairan segera melakukan kordinasi untuk mencari solusi.
Wabup meminta, segera ada tindakan cepat dan tepat, agar persoalan klasik selama 13 tahun ini bisa segera diatasi.
“Entah itu dengan membangun tanggul atau dengan solusi lainnya, kita ingin persoalan ini segera diatasi secepatnya. Kasihan masyarakat, kondisi masih pandemi saat ini disusul dengan adanya banjir rob seperti ini,” tegas Wabup yang juga ketua DPC PKB Sidoarjo ini.
Sedangkan Dwijo Prawito Kepala BPBD yang juga hadir, menyatakan pihaknya segera melakukan kordinasi untuk mencari solusi terbaik. (Abidin)