SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Kebutuhan penambahan jumlah Puskemas di Kabupaten Sidoarjo, menjadi prioritas di bidang kesehatan oleh wakil rakyat kita di gedung DPRD Sidoarjo.
Pasalnya, dengan jumlah 26 Puskesmas saat ini, terbilang jauh dari kata ideal jika di bandingkan dengan sebaran jumlah penduduk yang ada.
H.Usman ketua DPRD Sidoarjo, menyebut, ada tiga kecamatan yang menjadi prioritas untuk dibangun Puskesmas baru
Yakni Kecamatan Sedati, Kecamatan, Kecamatan Sukodono dan Kecamatan Tarik.
“Tiga kecamatan ini memiliki jumlah penduduk yang besar dan tidak sebanding dengan jumlah Puskesmasnya. Karenanya kita minta ada penambahan Puskesmas di wilayah ini” jelas Usman.
Masih menurut Usman, idelanya sesuai dengan hitungan rasio penduduk ,1 Puskesmas melayani 40 ribu penduduk dengan asumsi 1 dokter melayani 5 ribu penduduk.
Sedangkan saat ini, satu Puskesmas masih melayani penduduk diatas 100 ribu.
Ketua komisi D DPRD Sidoarjo H.Damroni Chudlori menambahkan, jumlah ideal Puskemas untuk Kabupaten Sidoarjo adalah 72 Puskesmas.
Dengan jumlah saat ini yang masih 26 Puskesmas, maka keberadaan Faskes diluar Puskesmas dirasakan sangat membantu.
“Karenanya kita juga minta Dinas Kesehatan cermat untuk menghitung rasio jumlah penduduk dengan kebutuhan Puskemas yang ada,” terangnya.
Gayung bersambut, Dinas Kesehatan Kabupatrn Sidoarjo akan membangun 4 Puskesmas baru pada tahun 2021 ini.
Empat Puskesmas baru tersebut, rencananya akan dibangun di Desa Wonokasian Kecamatan Wonoayu, Desa Tambakrejo Kecamatan Waru, Kelurahan Bebekan Kecamatan Taman dan Desa Tarik Kecamatan Tarik.
Alokasi anggarannya sebesar Rp 40 miliar.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman Sp Pros, menyatakan, sampai tahun 2021 ini, jumlah Puskesmas yang ada di Kab Sidoarjo ada 26, ditambah 1 Puskesmas baru yakni Puskesmas di Desa Sidodadi Kecamatan Candi sehingga total ada 27 Puskesmas.
“Namun demikian, melihat jumlah penduduk di Kab Sidoarjo yang saat ini ada 2 juta lebih, maka jumlah Faskes tersebut dianggp masih kurang. Sehingga setidaknya harus ada sekitar 71 an Puskesmas yang bisa melayani,” terang drg Syaf, usai membuka acara sinkronisasi persiapan Renja tahun 2022.
Selain membangun Puskesmas baru, pada tahun 2021 pihanya akan melakukan rehab pada dua Puskesmas. Yakni Puskesmas Jabon dan Puskesmas Krian.
Dikatakan Syaf, keberadaan Puskesmas setiap tahunnya selalu menjadi point dalam rencana kerja dari Dinas Kesehatan.
Termasuk juga dalam rencana kerja pada tahun 2022 mendatang. Pembahasan Renja tahun 2022, kata Syaf, dikejar supaya bisa selesai pada batas akhir 18 Pebruari 2021.
“Sebagai fasilitas kesehatan masyarakat, tentunya keberadaan Puskesmas harus terus dibenahi,” ujarnya.
Dalam membenahi Puskesmas, kata drg Syaf, dana yang digunakan diantaranya berasal dari APBD, BLUD dan dana Bantuan Operasional Kesehatan (Adv/Abidin).















