KabarSidoarjo.com – Peneropongan fenomena alam, Gerhana Bulan Total Blood Moon, menjadi agenda Sekolah Pembangunan Jaya 2 Sidoarjo, Selasa (8/11/2022).
Agenda kali ini, pihak sekolah mengajak 50 peserta jenjang SD hingga SMA di lingkungan SPJ-2 Sidoarjo bisa menikmati secara langsung fenomena alam tersebut.
Bahkan, menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang bisa dinikmati 75 peserta secara online. “Peserta kami ajak menikmati ini, (Peneropongan Blood Moon, Red) dengan online maupun secara langsung di sekolah,” kata Wakil Kepala SMP SPJ2, Sidoarjo, Eulis Inalandiyawati, Selasa (8/11/2022) sore.
Serangkaian agenda peneropongam dilakukan mulai Pukul 17.00-20.00 WIB. Untuk rinciannya, peserta mulai melakukan peneropongan bulan setelah diberikan materi ke-gerhanaan, disusul shalat gerhana bersama-sama, ditutup praktik pengamatan bulan.
Diketahui, pengamatan peristiwa cahaya matahari terhalang oleh bumi (Gerhana Bulan Total, Red) puncaknya terjadi sekitar Pukul 17.59 WIB. Dengan durasi sekitar 1 jam lebih.
“Kami mengajak peserta melakukan pengamatan bulan saat di mana posisi bulan berada pada garis horizontal sekitar 8 derajat,” kata Euis.
“Peserta yang hadir di sekolah, kami sediakan dua jenis alat teropong yakni, teleskop refraktor dan jenis reflektor,” imbuhnya.
Selaku Ketua Pelaksana, Andhy Dharmawan menyampaikan, kegiatan semacam ini menjadi agenda rutin pihak sekolah, memperkenalkan ilmu tentang astronomi kepada para siswa.
Bahkan, SPJ-2, Sidoarjo aktif melakukan pembelajaran tentang astronomi di sekolah, hingga memiliki klub astronomi yang tergabung dari civitas sekolah.
“Kami selalu melaksanakan kegiatan setiap terjadi fenomena alam seperti gerhana bulan ini. Siswa kami berantusias menikmatinya, dengan dipandu klub astronomi sekolah,” katanya.
Sementara itu, Guru IPA SMP SPJ-2, Sidoarjo, Mohammad Alfan Ali yang turut mendampingi peserta menambahkan, bahwa materi tentang fenomena alam itu, diberikan sebelum peserta menikmati fenomena alam seperti gerhana bulan ini.
“Terlebih dahulu, peserta diberikan wawasan tentang materi ke-gerhanaan. Sehingga selain menikmatinya, siswa akan bisa lebih tahu apa saja keindahan hingga dampak dari fenomena alam yang sedang terjadi bagi bumi,” pungkasnya. (KS/1)