SIDOARJO (KABARSIDOARJO.COM) Ir H Bambang Haryo Soekartono (BHS) dalam rangka Hari Museum Nasional yang diperingati pada 12 Oktober melakukan kunjungan ke Museum Negeri Mpu Tantular, Rabu (12/10/2023). Museum yang awalnya bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaia, ini kini menjadi sentra kunjungan wisata sejarah milik Pemprov Jatim yang ada di Sidoarjo.
“Saya bersama tim melihat langsung museum Jawa Timur yang ada di Sidoarjo. Menurut saya ini belum maksimal dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di Sidoarjo Raya maupun Surabaya raya,” ujar BHS.
Founder BHS Peduli ini menginginkan ada dorongan ini pemerintah kota dan kabupaten serta pemerintah provinsi untuk mendorong semua pelajar-pelajar untuk datang dan mau melihat apa yang ada museum.
“Ada barang-barang yang masih ada sekitar 15.000 koleksi yang nilainya sangat mahal sekali. Ini yang perlu dilestarikan dengan adanya kunjungan-kunjungan jadi tidak hanya pelajar-pelajar tapi juga seluruh masyarakat yang ada di wilayah Sidoarjo raya dan Surabaya maupun seluruh Jawa Timur,” terangnya.
Dewan Pakar DPP Partai Geridnra ini menyebutkan, jika semua koleksi yang ada di museum harus betul-betul dilindungi dengan alat-alat keselamatan yang memadai. Saat kunjungan, BHS mengapresiasi adanya pemeliharaan tabung pemadan api ringan yang masih berlaku tidak expired.
“Kadaluarsanya masih 2025, ini luar biasa saya beri apresiasi itu, tapi perlu adanya penambahan springkle atau penyemprot daripada air itu tujuannya penyemprot itu untuk mendinginkan juga wilayah-wilayah yang terjadi satu kebakaran jadi tidak hanya nyala api awal tapi pada saat menyebar dia bisa mendinginkan sekaligus. Karena barang-barang ini akan rusak kalau kena panas yang tinggi jadi kita tidak ingin seperti Museum Nasional terjadi kebakaran,” tegasnya.
Alumni ITS ini juga mendorong usulan petugas dari museum tersebut yang menginginkan penambahan gedung untuk menampung koleksi -koleksi yang saat ini belum tertampung di gedung dan ini merupakan satu kebutuhan yang mendesak. BHS juga mengusulkan agar museum tersebut betul betul di gunakan untuk koleksi – koleksi sejarah dan budaya yang ada di Jawa Timur dan tidak dicampur adukkan dengan koleksi dari Jawa Tengah.
“Karena adanya 38 Kabupaten Kota yang di harapkan masing masing bisa menyumbangkan koleksi budaya dan sejarah kepada Museum Jawa Timur ,” tandasnya. (ARS/RED)