KOTA (KABARSIDOARJO.COM) Posko pemenangan Ir H Bambang Haryo Soekartono (BHS) Caleg nomer urut 1 Dapil Surabaya-Sidoarjo dari Partai Gerindra di Jl Diponegoro pada Jumat (22/12/2023) malam ramai dengan massa perwakilan relawan, petani nelayan hingga para pelaku UMKM.
Mereka hadir di posko BHS sejak pukul 18.00 WIB untuk menyaksikan debat calon wakil presiden. Di posko BHS memang secara khusus digelar nonton bareng (nobar) Debat Cawapres bersama Ir H Bambang Haryo Soekartono.
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini bersama tim BHS Peduli dengan seksama nobar dan menjadi saksi sejarah debat calon wakil presiden yang saat itu nampak Gibran Rakabuming Raka mengusai panggung debat. Bahkan para penonton terlihat memberikan aplaus saat Cawapres Gibran Rakabuming Raka bisa menjawab pertanyaan dengan luar biasa.
“Kami dari tim BHS Peduli untuk pemenangan Prabowo Gibran sangat bangga dengan penampilan mas Gibran yang luar biasa pada hari ini. Ini membuktikan bahwa mas Gibran sangat pantas untuk bisa mendampingi Pak Prabowo Subianto sebagai wakil presiden di 2024,” ujar Bambang Haryo, anggota DPR RI periode 2014-209 ini.
Dewan Pakar DPP Partai Gerindra tersebut menegaskan bahwa calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menguasai materi debat perdana Cawapres 2024. Itu menjadi bukti kualitas pendamping Prabowo ini memaparkan materi ekonomi. Kepiawaian Wali Kota Solo ini bisa membawa dampak elektabilitas partai Gerindra dan mendulang suara untuk mendukung paslon nomer urut 2, Prabowo-Gibran.
“Saya memberikan skor untuk Mas Gibran Raka Buming Raka nilai 95 poin, Muhaimin Iskandar 60 dan Mahfud MD 65 poin,” tambahnya.
Sementara itu, dari pantauan saat dilakukan debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berhasil mendominasi jalannya debat. Gibran berhasil menjawab semua pertanyaan dan serangan yang dilancarkan oleh dua pesaingnya yakni Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dan Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.
Dalam debat tersebut, Gibran mengungkapkan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi kita tetap resilience di lima persen. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang berkualitas ditandai dengan penurunan angka pengangguran, angka kemiskinan, penurunan angka gini rasio, dan juga angka inflasi yang terkendali. (HUM/RED)