KOTA (KABARSIDOARJO.COM) – Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali bersama Ketua DPRD Sidoarjo Usman, Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing serta Dandim 0816 Sidoarjo Letkol. Inf. Guntung Dwi Prasetyo dan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sidoarjo Roy Revalino Herudiansyah berziarah kemakam bupati Sidoarjo terdahulu, Kamis, (18/1).
Ziarah dimulai dari makam Bupati R.Ng. Soeryadi Kertoprojo yang di semayamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Sidoarjo sampai makam Bupati R.T TJokronegoro I yang berada di komplek Makam Asri Hing Pendhem dibelakang Masjid Agung Sidoarjo.
Tidak hanya ziarah ke makam R.T TJokronegoro I, Forkopimda Sidoarjo meneruskan ziarah ke makam R.T Soemodirejo yang bersebelahan dengan makam Tjokronegoro I.
Setelah itu rombongan Forkopimda Sidoarjo melanjutkan ziarah ke makam Bupati Sidoarjo ke 4 dan 5 yakni R.A.A.P. Tjondronegoro I dan R.A.A.P. Tjondronegoro II yang terletak persis di Baratnya imaman Masjid Agung Sidoarjo. Masih dalam satu komplek makam, terdapat makam Bupati ke 8 yang bernama R.A.A. Soejadi yang juga diziarahi bupati Sidoarjo.
Kemudian rombongan Forkopimda bergeser ke komplek makam Reksa Pralaya yang bersebelahan dengan komplek makam Asri Hing Pendhem. Di makam Reksa Pralaya inilah Bupati Sidoarjo ke 12, Soewandi dimakamkan. Ziarah tersebut dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Sidoarjo ke 165 tahun 2024 yang rutin dilakukan.
Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu mengatakan ziarah ke makam bupati Sidoarjo menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo yang rutin dilakukan. Menurutnya ziarah seperti ini menjadi bentuk penghormatan kepada bupati Sidoarjo yang telah berjasa membangun Sidoarjo.
“Ini menjadi catatan kita bahwa apa yang kita dapat dan apa yang kita rasakan hari ini, tidak lepas dari perjuangan beliau-beliau semua, jasa-jasa beliau-beliau semua,” ujarnya.
Bupati Sidoarjo juga berpesan agar generasi muda saat ini jangan pernah melupakan jasa para bupati terdahulu. Menurutnya apa yang dilakukan para pemimpin Sidoarjo terdahulu sangatlah luar biasa. Mereka telah bersusah payah membangun Kabupaten Sidoarjo menjadi lebih baik. Oleh karenanya ziarah seperti ini menjadi momentum penting untuk mengingat kembali perjuangan bupati Sidoarjo masa lampau.
“Jangan mudah untuk melupakan sejarah, contoh perjuangan para pendahulu kita bagaimana perjuangannya yang tidak mengenal lelah bekerja untuk pembangunan Sidoarjo yang sekarang dapat kita nikmati bersama ini,”ujarnya.
Sementara itu usai berziarah kemakam bupati Sidoarjo yang dimakamkan di wilayah Sidoarjo, bupati Gus Muhdlor melanjutkan ziarahnya ke makam Bupati Sidoarjo ke 2 R. Adipati Panji Djimat Tjokronegoro II yang dimakamkan di komplek makam Sentono Agung Boto Putih Surabaya. Bupati yang memerintah Kabupaten Sidoarjo di tahun 1863 sampai 1883 itu merupakan salah satu keturunan Sunan Boto Putih. Sunan Boto Putih sendiri merupakan keturunan raja di Blambangan yang dikenal dengan nama Pangeran Kedawung atau Sunan Tawangalun.
Sunan Boto Putih yang terlahir dengan nama Pangeran Lanang Dangiran wafat pada tahun 1638. Ia dimakamkan di kompleks makam Sentono Agung Boto Putih di Jalan Pegiri’an Surabaya. Makam tersebut telah menjadi cagar budaya. Saat berziarah ke makam Bupati Sidoarjo R. Adipati Panji Djimat Tjokronegoro II, bupati Gus Muhdlor disambut pengurus Paguyuban Keluarga Keturunan Pangeran Lanang Dangiran atau Sunan Boto Putih.
Kegiatan ziarah makam bupati Sidoarjo sendiri dibagi beberapa tim. Seperti tim yang dipimpin Pj. Sekda Sidoarjo yang bertugas berziarah ke makam Bupati Sidoarjo Kol. Pol. H.R Soedarsono yang berada di TMP Suropati Malang.
Terdapat juga tim ziarah yang menuju TPU Kecamatan Mojosari Mojokerto untuk berziarah ke makam Bupati Sidoarjo ke 10, R. Samadikoen. Begitu pula tim ziarah selanjutnya yang bertugas berziarah ke makam Bupati Sidoarjo H.A Choedori Amir dipemakaman Islam Jetis Kecamatan Sidoarjo sekaligus makam Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin di makam Islam Desa Janti Waru. (ARS)