TANGGULANGIN (KABARSIDOARJO.COM) – Banjir yang terjadi di SMPN 2 Tanggulangin beberapa hari lalu dilaporkan lama surutnya. Berbeda dengan tahun lalu, pasca hujan lebat air yang menggenangi halaman sekolah cepat surut. Ini lantaran karena rumah pompa bisa bekerja maksimal.
Dari hasil tinjauan lapangan yang dilakukan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali didampingi Kepala BPBD Dwijo Prawito serta Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air, Dwi Eko Saptono serta Camat Tanggulangin Sabino. Diketahui bahwa salah satu penyebab lambannya banjir surut karena ada rumah pompa yang bekerja kurang maksimal.
“Banjir lama surutnya karena ada mesin pompa air yang rusak, disebabkan penggunaan yang over sehingga kerja mesin menjadi lemah dan tidak menyedot maksimal,” ujarnya.
Bupati Ahmad Muhdlor memerintahkan kepada Kepala Dinas PU BM SDA Dwi Eko Saptono untuk segera mengecek satu persatu rumah pompa di tiga desa, yakni Desa Kedungbanteng, Banjarasri dan Banjarpanji Kecamatan Tanggulangin yang jadi langganan banjir setiap tahunnya. Ada 5 rumah pompa yang disebar di tiga desa tersebut.
Bupati Ahmad Muhdlor mengatakan, pihaknya dalam waktu berkala akan rutin mengecek progres 5 rumah pompa. Selain itu ia akan memaksimalkan fungsi saluran air dan menempatkan pompa air mobile di sekumlah titik banjir untuk membantu menyedot.
“Semua rumah pompa kita pastikan bekerja maksimal, kemudian saluran-saluran air dipastikan tidak terhambat sampah, dan kita akan menepatkan beberapa pompa air mobile untuk membantu mempercepat penyedotan,” terang Gus Muhdlor.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA, Dwi Eko Saptono menyampaikan, pihaknya akan menyiapkan pompa air mobile untuk ditempatkan di SMPN 2 Tanggulangin. Upaya itu sebagai antisipasi ketika curah hujan tinggi.
“Kami sudah menyiagakan pompa air mobile untuk membantu permasalahan genangan air di SMPN 2 Tanggulangin. Pompa air mobile itu nantinya akan mempercepat penyedotan genangan air dan akan di buang di sungai,” ujar Dwi.
Sebelumnya Dinas PU Bina Marga dan SDA sudah merencanakan untuk membangun rumah pompa permanen di sekolah SMPN 2 Tanggulangin. Akan tetapi terkendala dengan terbatasnya lahan, sehingga tidak memungkinkan dilakukan pembangunan. “Akhirnya kita maksimalkan pompa air mobile untuk menyedot,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Tanggulangin Sabino Mariano mengaku pihaknya tidak bosan-bosannya menghimba kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungannya. Setiap desa didorong untuk melakukan kerja bakti bersih desa dan tidak membuang sampah di sungai. Karena dampak dari sampah tersebut akan merugikan masyarakat sendiri.
“Alhamdulillah pak bupati tanggap membantu menanggulangi banjir di wilayah Tanggulangin. Dan saya menghimbau kepada masyarakat untuk semangat menjaga lingkungannya. Jangan sampai langkah baik dari bupati ini jadi sia-sia karena kita tidak tergerak untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan mangaatnya akan kembali ke masyarakat sendiri,” tutur Sabino. (ARS)