WARU (KABARSIDOARJO.COM) – Lomba RT (Rukun Tetangga) mulai disosialisasikan Pemkab Sidoarjo. Terdapat 5 kategori yang dilombakan. Diantaranya RT Jimpitan, RT Sehat, RT Asri, RT Berbudaya dan RT Mandiri. Masing-masing kategori memiliki aspek dan indikator penilaiannya. Hadiahnya Rp. 300 juta bagi juara pertama dimasing-masing kategori. Oleh karenanya aspek dan indikator penilaian ini penting diperhatikan 8.860 RT se Kabupaten Sidoarjo jika ingin memboyong hadiah fantastis tersebut.
Kamis malam kemarin, (1/2), Lomba RT itu disosialisasikan kepada seluruh ketua RT di Kecamatan Waru, Taman dan Kecamatan Sukodono. Sosialisasi dilakukan Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, M. Ainur Rahman, AP., MSi di gedung serbaguna Bungurasih Kecamatan Waru. Diwaktu yang sama, Lomba RT itu juga disosialisasikan kepada seluruh RT di Kecamatan Tulangan dan Krembung di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sidoarjo.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, M. Ainur Rahman mengatakan sejatinya Lomba RT dibuat untuk menumbuhkan kembali semangat gotong royong. Dikatakannya budaya gotong royong ada sejak lama. Namun semakin lama tergerus perkembangan zaman. Padahal menurutnya budaya gotong royong seperti ini mempercepat tujuan pembangunan di Kabupaten Sidoarjo.
“Sejatinya budaya itu (gotong-royong) sudah ada sejak lama, berbicara jimpitan, sinoman, kerja bakti itu sejatinya ciri khas masyarakat kita, namun diakui atau tidak ciri itu semakin lama semakin berkurang,mungkin karena perkembangan jaman,”ucapnya dihadapan seribu lebih ketua RT dari tiga kecamatan itu.
M. Ainur Rahman berharap lewat Lomba RT seperti ini semangat gotong royong warga semakin meningkat. Saat ini ia melihat semangat itu hanya ada dibulan Agustus saja. Ada saat warga memperingati hari kemerdekaan RI. Warga kompak menghias lingkungannya. Oleh karenanya lewat Lomba RT kali ini, semangat itu akan dihadirkan diseluruh bulan.
“Harapannya semangat Agustus ini bisa terdapat dibulan-bulan yang lain, harapannya sebelas bulan yang lain juga menjadi semangat bulan Agustus,”ujarnya.
Sementara itu Tenaga Ahli Kabupaten Badrus Zaman menyampaikan penentuan juara Lomba RT berdasarkan pada masing-masing aspek dan indikator penilaian. Seperti pada Lomba RT kategori RT Jimpitan ada pada aspek tertib adminitrasi waktu pemungutan dan partisipasi warga.
“Penilainnya RT Jimpitan ini juga ada pada aspek pemanfaatan hasil jimpitan itu sendiri, apakah digunakan untuk sosial kemasyarakat ataupun infrastruktur lingkungan,”ucapnya.
Sementara itu aspek penilaian untuk untuk RT Sehat ada pada kesehatan lingkungan. Apa diwilayah RT itu terdapat pengelolaan sampah serta kepemilikan jamban sehat serta penghijauannya seperti apa. Aspek penilaian lainnya ujar Badrus ada pada kesehatan masyarakatnya. Apakah di RT tersebut terdapat Posyandu atau warga yang memiliki Balita ditempat tersebut aktif mendatangi Posyandu. Selain itu lanjut Badrus aspek penilaian juga dilihat dari kesehatan ibu dan anak dilingkup RT tersebut.
“Kegiatan olah raga massal serta lingkungan itu bebas jentik nyamuk juga salah satu aspek penilaian Lomba RT Sehat,”ujarnya.
Sedangkan untuk aspek penilaian RT Mandiri ada pada penguatan kemandirian serta pemberdayaan ekonomi. Semisal ujar Badrus apakah lingkup RT tersebut melakukan kegiatan sosial seperti santunan fakir miskin dan anak yatim ataupun memiliki inovasi kegiatan dalam mengatasi kemiskinan.
Untuk RT Asri, aspek penilaiannya terdapat pada kebersihan dan keindahan lingkungan serta tata lingkungan. Indikatornya ada pada pengelolaan sampah dan penghijauan serta ornament lingkungan taman RT. Draininase lingkungan serta penerangan jalan serta sempadan jalan juga menjadi aspek penilaian RT asri pada tata lingkungan.
Pada RT Berbudaya, aspek penilainnya ada pada keberadaan pos kampling serta sistem pengetahuan masyarakatnya. Seperti apa bangunan fisik serta sistem pengamanan di wilayah RT tersebut.
Ketua RT 15 Desa Gilang Kecamatan Taman Budi Dorman mendukung Lomba RT tersebut. Menurutnya lomba tersebut sangat bagus untuk menggugah sifat sosial masyarakat. Lewat Lomba RT tersebut akan menghidupkan kembali keguyuban dan kerukunan warganya.
“Keinginan saya lomba ini tidak hanya berhenti ditahun ini saja, namun dapat berlanjut ditahun-tahun berikutnya,”harapnya.
Budi sendiri mengaku sudah menerapkan dua kategori Lomba RT sebelum Lomba RT ini diselenggarakan. Yakni RT Jimpitan dan RT sehat. Dari dua hal itu ia dan warganya sudah merasakan dampaknya. Warga tidak mampu disekitarnya sedikit terbantu dengan jimpitan yang secara sukarela diberikan warganya.
“Jimpitan ini bersamaan dengan pos ronda, jadi kita keliling sekalian mengambil jimpitan, uang jimpitan ini kita kembalikan kepada warga,”ujarnya. (ARS)