KOTA (KABAR SIDOARJO.COM) – SMP dan MA Dafi Pesantren Al Quran Science Sidoarjo menggelar kegiatan Haflah Akhir As-sanah untuk melepas para santrinya ke orang tua wali.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Pondok Pesantren Darul Fikri Sidoarjo K.H. Muhammad Sirot, S.Ag., M.M. menyampaikan, pihaknya adalah lembaga pendidikan yang dipenuhi banyak prestasi baik akademik, non akademik, maupun prestasi di bidang Al Quran.
Ditambah, kata dia, DAFI jauh lebih baik dari sekolah atau pesantren yang memiliki gedung-gedung mewah.
“Juga, tenaga pendidik di DAFI merupakan orang yang bekerja keras, cerdas, dan ikhlas untuk mendampingi dan membimbing para santri menjadi santri-santri yang berprestasi,” ujarnya.
Anggota Dewan Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Darul Fikri Sidoarjo K.H. Rofi’ Munawar, Lc. turut menyampaikan, sebagai seorang muslim yang sadar akan ilmu pengetahuan yang tak dipisahkan dengan Al Quran.
Oleh itu, para peserta didik DAFI mampu menghafal Al-Quran dengan baik. “Jadi tidak heran kalau akademiknya juga baik,” terang Rofi’.
“Tak mungkin akan terjadi benturan antara Al Quran dengan Ilmu Pengetahuan, karena keduanya bersumber dari Allah SWT,” sambungnya.
Kepala SMP Dafi Pesantren Al-Qur’an Science Uswatun Aisah, S.Pi., S.Pd mengatakan, Haflah menjadi titik akhir dari fase tiga tahun pendidikan santri. “Kami ingin siswa yang lulus siap melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya,” ucapnya Kamis, (12/6).
Tahun ini, total ada 214 santri yang kami lepas, terdiri dari 111 lulusan SMP dan 103 lulusan MA Darul Fikri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 60 santri berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur’an.
Selain itu, delapan santri mendapat penghargaan prestasi akademik terbaik dan empat lainnya meraih penghargaan kepemimpinan. Seluruh capaian itu menjadi bagian dari upaya mencetak generasi Qur’ani yang berdaya saing global.
“Visi kami ingin mencetak generasi pemimpin yang hafal Al-Qur’an, memiliki semangat nasionalisme dan siap menghadapi tantangan global,” jelasnya.
Kegiatan tersebut juga menjadi ajang silaturahmi antara pesantren dengan wali santri. “Saya berharap komunikasi dan kebersamaan dapat terus terjalin meski para santri telah menyelesaikan masa belajarnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala MA Darul Fikri, Angga Wahyu Wardana menyampaikan, tahun ini menjadi momen istimewa karena 45 dari 103 lulusan MA berhasil hafal 30 juz. Jumlah ini meningkat 37 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Saya bangga atas capaian tiga santri yang berhasil lulus sanad riwayat Imam Hafs dari Imam ‘Ashim, salah satunya, Faqih Al Zuhdi dari kelas 12, kerap meraih juara dalam lomba tahfidz nasional,” katanya.
“Faqih terakhir meraih juara di ajang lomba tahfidz nasional, setelah sebelumnya menang di tingkat provinsi. Ananda mendapat hadiah Umroh dan berkesempatan tasmi di Masjidil Haram kepada Syeikh Al-Qur’an,” imbuhnya.
“Yang menarik, selama di tanah suci, Faqih tidak mengambil program khusus city tour, justru ia fokus menyetorkan hafalan secara penuh kepada Syeikh Al-Qur’an,” terangnya.
Menurut Angga, standar kelulusan hafalan di Dafi 5-30 juz. Jika masuk membawa 5 juz, maka saat lulus dapat hafal 10 juz lebih bahkan diusahakan 30 juz.
Prestasi tahfidz juga dibarengi dengan capaian akademik. Sementara ini sebanyak 76 dari 103 santri lulusan MA telah diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Selain itu, lima santri sedang mempersiapkan diri melanjutkan studi ke Al Azhar Kairo, Mesir. Pengumuman resmi rencananya akan keluar pada bulan Juli mendatang.
“Kami berharap, santri tetap menjaga hafalan meski sudah lulus, kami juga ingin prestasi santri di bidang tahfidz dan akademik terus meningkat di ajang nasional maupun internasional,” pungkasnya.(KS2)