
SIDOARJO-Merasakan pengapnya Lapas Sidoarjo selama empat bulan, nampaknya tidak membuat jera residivis satu ini. Hanya untuk mencari keutungan materi berlimpah, Ratih Primadiana (37) bersama dua komplotan lain Dyah M.Husodowati (43) dan Mochammad Azis (49) nekad mengedarkan uang palsu di kawasan Sidoarjo.Al hasil Ratih Primadina yang sebelumnya pernah tersandung kasus penipuan KTP ini harus kembali mendekam di tahanan. Dari data yang ada, terungkapnya kasus peredaran uang palsu ini berawal dari penangkapan tersangka Azis pada 30 Agustus lalu di kawasan Sumorame Candi.
Dari sini polisi melakukan pengembangan dan berhasil menangkap Ratih Primadiana melalui Azis.“Tersangka Azis memperoleh uang palsu itu dari tersangka Ratih yang menitipkan ke azis sebesar Rp 15 juta dengan nilai tukar 1 uang asli banding 3 uang palsu pecahan Rp 50 ribu,” terang Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Agung Pribadi mendampingi Kapolres Sidoarjo AKBP Drs Setija Junianta.
Masih menurut Kasat Reskrim, sebelum dilakukan penangkapan, uang palsu Rp 15 juta yang di bawa Azis tidak sampai beredar di lapangan karena tidak laku jual. Dari sini tersangka Ratih meminta uang palsu itu untuk segera dikembalikan .
“Ternyata azis hanya mengembalikan uang palsu nya sebesar Rp 5 juta, sedangkan sisanya tetap di bawah Azis,” tukas AKP Agung Pribadi lagi.
Setelah menangkap Azis, Anggota Reskrim melakukan pencarian kepada tersangka Ratih dan berhasil melakukan penangkapan saat tersangka melakukan aksi peredaran uang palsu bersama tersangka lain bernama Dyah Husodowati.
“Akhirnya kita berhasil menggulung komplotan ini bersama beberapa barang buktinya,” tutur Mantan Kanit Idik I Polwiltabes Surabaya ini.
Sementara itu menurut pengakuan tersangka Ratih Primadiana, sebelum di tangkap, dirinya sempat melakukan pembelian sebuah roti dari uang palsu miliknya di kawasan Candi. Untuk lebih meyakinkan pemilik toko roti bahwa uangnya asli, dirinya melakukan transaksi pembelian sore hari.
“Baru saya belikan roti senilai Rp 13 irbu. Ini masih ada kembaliannya,” tutur Janda dua anak ini sambil menujukkan nilai tukar uang asli yang di beber di depannya. (Abidin)














