SIDOARJO – Setelah halaman belakang rumah Okky Andriyanto di Jl Beringin 5, RT 3 RW 1 Kelurahan Siring , Kecamatan Porong ambles pada Selasa (14/7) lalu . hingga saat ini lembaga berwenang sama sekali belum menetapkan batas-batas zona aman dari kawasan terdampak lumpur Sidoarjo.
Padahal Badan Geologi sudah menurunkan 4 tim ke lapangan dan 2 tim yang sudah selesai mengambil sampel dan data di lapangan,
menurut ahmad jaimudin dari Geologi, Empat tim yang diturunkan itu, masing-masing brespesialisasi pada bidang geokimia, deformasi geologis, gravitasi, dan geolistrik. Ahmad sendiri adalah anggota tim yang berpesialisasi pada bidang geokimia.
“Tim geokimia, sudah mengakhiri tugasnya di lapangan sekitar seminggu setelah diterjunkan. Tim itu bertugas mempelajari fenomena kimiawi geologis yang timbul sebagai dampak dari semburan lumpur Sidoarjo, Terang Ahmad
Dari hasil sementara observasi selama seminggu itu, tim geokimia menemukan tanda-tanda bahwa dampak semburan lumpur, saat ini lebih cenderung mengarah ke barat. Diperkirakan dampaknya sudah mendekati jalur relokasi infrastruktur Porong.
“Kami menemukan tembusan gas di bawah permukaan tanah, sampai ke wilayah Pamotan. Waktu itu kami lihat ada patok semacam tanda batas wilayah proyek. Jaraknya cuma sekitar 100-150 meter dari tembusan gas yang kami temukan itu,” ungkap Ahmad
Meski begitu Ahmad belum berani menyatakan bahwa batas zona bahaya sudah bergeser hingga memasuki zona aman, yang batasnya sudah ditetapkan selama ini. Perlu diketahui, selama ini ditetapkan bahwa zona aman adalah kawasan yang berada di luar radius 2,5 kilometer dari pusat semburan lumpur.
“Kami belum tahu, sebab data dan sampel yang kami kumpulkan masih harus dianalisa lebih dulu di Jakarta, Bandung, dan Jogjakarta. Selain itu masih harus dicocokkan dengan data dan sampel dari tim-tim yang lain,” ujarnya. (Kb2)













