SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Keputusan untuk menyamaratakan Biaya Operasional Sekolah Daerah (Bopda) Sidoarjo bagi Sekolah Dasar (SD) Negeri/Swasta maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Swasta, mendapatkan apresiasi positif dari elemen masyarakat Sidoarjo.

Salah satunya dari Ormas Angkatan Muda Demokrat Indonesia Sidoarjo, yang menyambut baik penyamarataan Bosda ini.
“Pada prinsipnya, kita menyambut baik penyamarataan Bopda antara sekolah negeri dan sekolah swasta di Sidoarjo ini pada tahun 2014 nanti. Namun yang perlu diingat, harus ada langkah Sosialisasi dan pengawasan dalam penyalurannya nanti di lapangan, agar tambahan Bopda ini bisa efektif,” tutur Deddy Adjie Wijaya SE.MM ketua DPC AMDI Sidoarjo.
Latar belakang dari sosialisasi dan pengawasan ini lanjut Deddy, dimaksudkan agar sekolah swasta yang sudah mendapatkan tambahan Bopda, tidak tetap mematok iuran operasional sekolah kepada siswa dengan angka terlalu tinggi.
“Meskipun tetap diperbolehkan menarik iuran kepada siswa, angkanya jangan lagi terlalu mahal. Karena bagaimanapun juga Bopda ini bertujuan untuk membantu kegiatan operasional sekolah,” jelas Deddy lagi.
Sementara itu soal pendistribusian Bopda ini, ketua Ormas yang juga mantan aktivis mahasiswa ini mengharapkan bisa disalurkan tiap bulan sekali.
Karena jika disalurkan tiap triwulan, dikawatirkan praktek utang piutang sekolah swasta untuk memenuhi operasional sekolah, tetap akan terjadi dimana-mana.
“Sekolah swasta ini memiliki kebutuhan operasional tiap bulan, yang wajib untuk dikeluarkan. Mestinya untuk mengimbangi itu, Bopda ini harus dicairkan tiap bulan juga,” ulas Deddy lagi.
Seperti diketahui tim anggaran (timgar) Pemkab Sidoarjo maupun Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sidoarjo dalam pembahasan KUA-PPAS telah sepakat untuk menyamakan biaya Bopda Rp 32.500 per siswa per bulan.
Sebelumnya ada perbedan Bopda antara sekolah negeri dan swasta, yakni Rp 32.500 untuk sekolah negeri dan Rp 15 ribu untuk sekolah swasta. (Abidin)