TULANGAN (kabarsidoarjo.com) Sesekali Siti Aminah (50) menyeka air matanya, saat melihat dialog antara H.Damroni Chudlori ketua komisi D DPRD Sidoarjo, dengan Yeni Purwati (18) putri semata wayangnya yang mengalami Gangguan Kejiwaan.
Sedih, itu yang dirasakan Siti Aminah, karena putri satu-satunya itu sudah mengalami gangguan jiwa sejak kelas 4 SD, hingga saat ini sudah beranjak 18 tahun.
Dari cerita yang dialurkan Ngadi (58) bapak kandung Yeni saat menerima sidak Damroni Chudlori, putrinya dulu saat kecil tidak ada tanda-tanda sakit jiwa layaknya anak se usianya.
Namun saat kelas IV, putrinya tiba-tiba menjadi anak pendiam dan enggan untuk bersekolah.
Gejala lain saat itu menurut Ngadi, Yeni sering mengangkat baju dan celanya saat bermain di depan umum.
Sebagai orang tua, Ngadi mengaku sering memarahi Yeni karena mogok sekolah dan kebiasaan mengangkat bajunya itu.
“Saya marahi terus, malah dia menjadi begini,” ucap Ngadi lirih di depan Damroni.
Untuk pengobatan, Ngadi mengaku putrinya terus diobatkan ke RSJ Menur.
Hanya saja, karena mungkin kurang maksimal, saat obatnya habis, putrinya lansung lari kebingungan keluar rumah.
Damroni Chudlori yang mendapatkan cerita langsung dari Ngadi, sesekali mengelus rambut Yeni dan memberikan semangat agar mau bersekolah.
Beberapa guyonan juga dilemparkan Damroni untuk membuat Yeni minimal tersenyum.
“Ayo sekolah lagi, kasihan bapaknya sudah sepuh. Apa ndak pingin nikah nantinya,” ujar Damroni kepada Yeni yang hanya diam dengan tatapan kosongnya.
Selain ke tempat tinggal Yeni, sidak politisi PKB ini dilanjutkan ke rumah Buyaman rt 9 rw 2 yang juga mengalami gangguan jiwa sejak cerai dengan istrinya.
Selanjutnya ke rumah
Akiyat (40) rt 11 rw 3 yang juga mengalami gangguan jiwa sejak 10 tahun lalu.
Menurut Damroni setelah sidak di bebrapa ODGJ ini, optimis seluruh ODGJ yang ditemuinya bisa sembuh sedia kala.
Dengan catatan diberikan terapi secara rohani juga diberikan obat secara berkala.
“Kita kordinasi dengan pihak Puskesmas, kebetulan Pak Sekcam juga hadir ikit sidak, sehingga kordinasi kita bisa cepat dan tepat,” tutur Damroni.(Abidin)