
SIDOARJO- Bupati Sidoarjo Drs. Win Hendrarso, Msi, Senin (8/3) pagi, mendapat kunjungan istimewa dari orang nomor satu di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) Sumatera Selatan Mudiyanto Thoyib.
Kunjungan yang di gelar di pendopo kabupaten ini, mendapat sambutan hangat dari Bupati Win Hendrarso.
Dengan mengenakan safari biru, komunikasi kedua kepala daerah itu berjalan hangat.
Dalam kesempatan ini Bupati didampingi Sekda Vino Rudi Muntiawan, SH, Asisten Administrasi Umum Kissowo Sidi, SH, Kepala Bappekab Ir. Kamdani serta beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Dalam sambutannya Mudiyanto Thoyib menegaskan,kunjungannya ke Kabupaten Sidoarjo ini bertujuan untuk “ngangsu kawruh” alias study banding.
Ia berharap, kedatangannya ke kota delta itu bisa memberikan peningkatan pembangunan dan kemaslahatan di daerahnya nanti.
“Kunjungan kami ini ingin belajar atau istilahnya “ngangsu kawruh” di Jawa, termasuk di Kabupaten Sidoarjo,” kata Bupati Lateng Mudiyanto Thoyib.
Pria kelahiran Purwokerto itu menjelaskan, tujuan utama “ngangsu kawruh” nya ke Kabupaten Sidoarjo itu diutamakan pada beberapa bidang yang dianggap sangat potensial dalam pembangunan.
Salah satunya adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sidoarjo. Dari informasi yang diperolehnya, Kabupaten Sidoarjo yang memiliki luas lahan sekitar 71.424 hektar itu memiliki PAD yang cukup tinggi.
Untuk tahun 2010 ini saja, pendapatan tersebut diperoleh sebesar Rp. 288 Miliar dengan APBD sebesar Rp. 1,4 Trilyun.
Jumlah tersebut tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh daerahnya yang hanya mencapai PAD 20,8 Miliar.
“Untuk masalah yang saat ini, yaitu masalah keuangan daerah, kami sangat keteteran. Untuk itu kami mohon bantuan untuk mendapatkan masukan pak bupati (Bupati Win Hendrarso, Red),” urainya.
Selain masalah PAD, Mudiyanto Thoyib juga ingin mendapatkan masukan terkait dengan pembangunan di bidang pendidikan dan penanganan Lingkungan Hidup (LH), khususnya masalah penghijauan kota dan pedesaan.
“Untuk masalah yang ini, kami ingin bidang pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam menyejahterakan masyarakat kami,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Drs. Win Hendrarso menjelaskan, kontribusi terbesar penyumpang PAD Sidoarjo berasal dari Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU).
Mengapa itu bisa besar ?, karena, kabupetan yang terkenal karena masalah lumpurnya itu memiliki banyak industri-industri besar maupun kecil.
“Pendapatan bisa besar karena di sini banyak pabriknya, ada sekitar 1.500 pabrik besar dan 15 ribu untuk pabrik yang tergolong kecil dan menengah,” jelas Bupati Win. (Abidin)












