SIDOARJO, (KABAR SIDOARJO.COM)- SMK Plus NU Sidoarjo terus memperkuat komitmennya dalam mencetak generasi muda yang berkarakter religius sekaligus berdaya saing global. Melalui jargon “Santun Mendunia”, sekolah ini menanamkan nilai-nilai pesantren dalam pendidikan vokasi modern, membentuk siswa-siswi yang tidak hanya unggul dalam keterampilan, tetapi juga berakhlak santri.
Kepala SMK Plus NU Sidoarjo, H. Zakariya, M.Pd., menjelaskan bahwa meskipun SMK Plus NU merupakan sekolah umum, nilai-nilai pesantren tetap menjadi pondasi utama dalam setiap pembelajaran.
“SMK Plus NU Sidoarjo memiliki jargon Santun Mendunia. Nilai ini menggambarkan harapan kami agar seluruh peserta didik memiliki karakter religius dan etika santri. Walaupun sekolah umum, siswa-siswi kami memiliki nilai-nilai yang diajarkan di pesantren. Artinya, mereka sama nilainya dengan santri,” ujar Zakariya.

Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025, SMK Plus NU Sidoarjo kembali memberangkatkan dua siswa untuk bekerja di Jepang, melanjutkan jejak lima alumni sebelumnya yang telah lebih dulu berkarier di Negeri Sakura.
“Pada bulan Oktober ini, bertepatan dengan Hari Santri Nasional, dua siswa kami berangkat ke Jepang. Ini menjadi bukti bahwa santri juga bisa mendunia melalui pembelajaran di SMK Plus NU Sidoarjo. Di sini, bahasa Jepang bukan sekadar pelajaran, tetapi menjadi bekal nyata untuk bekerja dan berkarier di luar negeri,” tambahnya.
Sejak dini, SMK Plus NU Sidoarjo telah memetakan potensi dan arah karier siswa mulai dari kelas X hingga XII. Sekolah memberikan pembinaan khusus bagi mereka yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi, bekerja di dalam negeri, maupun berkarier di luar negeri. Para siswa juga dibekali kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Jepang sebagai keterampilan utama menuju dunia internasional.
“Kami bekali mereka dengan kemampuan bahasa asing sejak kelas X hingga kelas XII, agar siap bersaing secara global. Anak-anak yang akan berangkat ke Jepang juga kami berikan pelatihan tambahan sebelum keberangkatan,” jelas Zakariya.
Ia menuturkan, setelah melalui kajian dan evaluasi, sekolah menyadari perlunya sebuah jargon yang dapat memotivasi siswa untuk beretika, berkarakter, dan memiliki cita-cita tinggi. Maka lahirlah slogan “Santun Mendunia”.
“Kata santun mencerminkan karakter dan etika santri, sementara mendunia menggambarkan cita-cita besar agar siswa kami mampu menembus level internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Zakariya berharap para alumni SMK Plus NU Sidoarjo dapat menjadi pelopor dan teladan di tengah masyarakat, menunjukkan hasil nyata dari pendidikan yang menggabungkan nilai religius dan kompetensi global.
“Harapan kami, alumni SMK Plus NU Sidoarjo menjadi contoh nyata bagi masyarakat lulusan sekolah umum yang berjiwa santri, berkarakter kuat, dan memiliki kompetensi internasional di bawah bimbingan para kiai,” tutupnya.