GEDANGAN Semangat penghijaun yang di gembor gemborkan belakangan ini, ternyata tidak sepenuhnya menjadi kenyataan . Setidaknya ini tentang ranting pohon di jalur raya Gedangan dan Buduran yang terkesan malah melakukan penggundulan.
Tindakan penggundulan pohon ini disesalkan Sekretaris Dewan Lingkungan Sidoarjo (DLS) Nurul Ahdi.
Menurutnya, jika dilihat dari banyaknya pohon pohon di pinggiran jalur raya Gedangan hingga Buduran yang dipangkas habis beberapa hari ini, semangat penghijaun yang di canagkan pemerintah propinsi patut dipertanyakan.
”Kita lihat sekarang ini banyak pohon pohon di pinggir pinggir jalan yang di pangkas habis dan hanya menyisakan batang utamanya saja. Ini yang kita sesalkan,” tukasnya.
Masih menurut pria yang juga sebagai wakil ketua DPD PAN Sidoarjo, memang jika dilihat dari kewenangan, jalur raya Gedangan Buduran memang di miliki oleh propinsi karena itu jalur propinsi. Namun jika di lihat dari manfaat nya, mestinya pohon pohon itu tidak di babat habis.
”Pohon Sono memang cepat subur pada musim kemarau, namun jika di babat habis, maka tidak ada lagi serapan polusi yang hasilkan daunnya. Saran saya dahannya jangan di ponggol (tebas) habis,” tuturnya tegas.
Ada batasan usia dari pohon sono yang menurut Sekretaris DLH Sidoarjo ini patut untuk di ponggol bahkan di tebang habis. Yakni antara 20 hingga 25 tahun. Jika masih di bawah itu, cukup di papras sebagian saja ranting ranting yang dianggap mengganggu .
”Karena pada usia di bawah 20 tahun, pohon sono masih produktif sebagai saringan polusi dan sengatan matahari,” urainya. (Abidin)
Ospek Manajemen 2025 Sukses Cetak Mahasiswa Visioner dan Berintegritas
Sidoarjo,(KABAR SIDOARJO .COM)-Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Maarif Hasyim Latif,...













