
SIDOARJO (kabarsidoarjo.com) – Sudah hampir satu tahun, TV Delta, stasiun televisi kebangaan warga Sidoarjo mati suri.
Anggaran senilai lebih dari 1 Miliyar, yang diberikan pada awal berdirinya televisi ini, seakan tidak memiliki arti.
Berbagai langkah penyelamatan sudah dilakukan eksekutif, baik melalui lobi ke Legislatif untuk urusan Perda, maupun ditingkat KPI Jawa Timur untuk mendapatkan Ijin mengudara pada Chanel 40 UHF.
Namun apa daya, semua perjuangan itu sia-sia seiring di likuidasinya Dinas Informasi dan Komunikasi Sidoarjo pada awal 2009 lalu.
Marzuki mantan KUPTD TV Delta RSPK Sidoarjo beberapa waktu lalu menegaskan, sebenarnya seluruh persyaratan perijinan waktu itu sudah dilengkapi oleh manajemen TV Delta, namun karena terbentur belum adanya Perda yang menaungi keberadan TV Delta, pihak KPI Jatim juga enggan mengeluarkan rekomendasinya.
“TV Delta hanya terbentur persoalan Perda, jika Perda ini lolos,maka kemungkina besar TN Delta bisa mengajukan rekomendasi siaran lagi ke KPI,” tutur Marzuki.
Jika dilihat dari kondisi studio TV Delta saat ini, berbeda jauh dari kondisi awal awal berdiri pada 2008 lalu. tower pemancar yang bernilai Rp 100 juta kini beralih fungsi menjadi penyangga pemancar RSPK di gelombang 100,8 FM.
Begitu juga studio utama berukuran 5X5 m di bagian dalam gedung.
Ruang yang dulu digunakan sebagai siaran berita dan kerap dikunjungi masyarakat ini, beralih fungsi menjadi gudang penyimpan gamelan. (Abidin)