SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Banyak metode yang diterapkan dalam mempermudak kaum muslimin dalam mempelajari cara baca kitab suci Al Qur’an yang benar.
Salah satunya, adalah metode At Tartil yang dikenalkan ustadz Imam Syafi’I sejak 1998 silam.

Hingga kini, dengan metode itu, Ustadz yang merupakan korban luapan lumpur Lapindo ini, mampu mencetak ribuan santri yang mampu membaca Al Qur’an dengan cukup tepat.
Saat ditemui di kediamannya di Desa Glaga Arum Kecamatan Porong, Ustadz Imam Safi’I menceritakan, penemuannya ini bermula dari berbagai kesulitan yang dialami saat memberikan pelajaran membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.
Memang sudah muncul beberapa metode lain, namun menurut pengamatannya itu belum sempurna dan masih ada kelemahan.
Bertolak dari itu, Imam Syafi’I yang memang telah menjadi guru ngaji sejak berusia 15 tahun dan saat itu duduk di madrasah stanawiyah bercita-cita ingin menemukan metode membaca Al Qur’an dengan baik dan benar.
Setelah melalui berbagai kajian dan perenungan dan terus mencari referensi, cita-citanya itu terkabul pada 1996.
Selama dua tahun akhirnya keluarlah buka At Tartil dan diperkenalkan kepada umum pada 1998.
Sejak itulah, ilmu cara membaca al Qur’an dengan baik dan benar mulai amalkan secara luas.
Dan tak disangka bila akhirnya banyak peminatnya utamanya dari para guru pengajar al Qur’an baik yang ada di Taman pendidikan Al Qur’an (TPQ), sekolahan umum, madrasah dan pondok pesantren.
Bersama koleganya seperti M Fachrudin Sholeh dan Masykur, penemuannya diperluas dengan cara menyelenggarakan privat membaca Al Qur’an dengan metode at Tartil dari para guru pengajar Al Qur’an.
Mulanya hanya dilingkungan sekitar lalu kian hari kian meluas hingga seluruh Sidoarjo mengenalnya. Permintaan terus membanjir dari luar Sidoarjo seperti dari Pasuruan, Bangil, malang, Blitar dan lainnya. (Abidin)