PORONG (kabarsidoarjo.com)- Sejak semburan lumpur keluar di area Sekolah Dasar (SD) di Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon Sidoarjo, beberapa waktu lalu,. Membuat sistem belajar mengajar siswa terganggu.
Para siswa kelas enam yang hanya berjumlah 17 siswa, kalau belajar tidak menggunakan meja satupun, baik siswa maupun gurunya.
Apalagi kalau masuk kelas, sepatunya juga harus dilepas karena tempat yang digunakan merupakan rumah ibadah.
“Ruang kelas enam dipindah ke mushola, saya dan teman- teman mengeluh. Punggung saya terasa sakit, “ aku Yoga Pertama, salah satu siswa kelas 6, Rabu (06/10/2010).
Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) sudah pernah menyatakan kalau daerah Desa Pejarakan, Kecamatan Jabon, Sidoarjo sudah tidak layak ditempati.
Pihak sekolah,menyesalkan kinerja BPLS, sebab hingga kini masih belum ada penanganan sama sekali.
Sementara itu, walaupun diarea halaman banyak mengeluarkan gelembung gas methan liar yang berbahaya.
Justru sejumlah guru mempraktekan ataupun menfaatkan gelembung gas yang ada,
Caranya dengan memasang tungku yang sudah ada selangnya menuju ke kompor, kemudian tungkunya ditancapkan ke gelembung gas. (Arip)













