SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Akibat pembalakan liar hutan mangrove di pesisir pantai Kabupaten Sidoarjo yang menyebabkan sekitar 1050 hektar mangrove rusak, mendorong Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Sidoarjo bersama Dinas Potensi Maritim (DISPOTMAR) Lantamal V Surabaya serta Kelompok Masyarakat pengawas, melakukan upaya pengamanan atau penangkapan para pelaku pembalakan.

Petugas berhasil menyita 40 kubik pohon Mangrove hasil pembalakan liar jenis Api Cenia, di bantaran sungai Desa Kebonsari Kecamatan Candi.
“Kami hanya berhasil menyita 40 kubik pohon mangrove, sebelumnya kami juga berhasil menyita 20 kubik di Desa Balongdowo. Untuk pelaku pembalakan belum bisa kita amankan, “ ujar Septadi Kusmantoyo, Kabid Kelautan, Dinas Kelautan dan perikanan Kabupaten Sidoarjo, Rabu (24/11/2010).
Ribuan pohon mangrove berhasil disita itu, diangkut dari pesisir pantai Sidoarjo melalui jalur sungai menggunakan perahu menuju tempat penimbunan bantaran sungai Desa Kebonsari, milik Abdul, warga setempat, yang diduga sebagai pengepul.
“Pohon mangrove ini sedianya akan dijual keberbagai kota, seperti Mojosari, Pasuruan dan Probolinggo, “ kata Septadi.
Ditambahkanya, pohon mangrove yang di tanam untuk menahan abrasi air laut ini, menjadi incaran para pelaku pembalakan. Pasalnya, kayu jenis ini sangat laku di pasaran ekspor.
“Kayu ini bisa dijadikan bahan kosmetik, briket dan campuran untuk bahan peledak, “ kata Serma Muhadi, petugas Dispotmar Lantamal V Surabaya. (Arip)