PORONG (kabarsidoarjo.com)- Kesal karena tidak ditanggapi pemerintah secara serius, ratusan korban lumpur lapindo diluar peta terdampak asal Desa Besuki Timur Jabon Kec. Sidoarjo, senin (7/3/2011), melakukan aksi demo.

Mereka menuntut penyelesaian masalah dampak semburan lumpur lapindo.
Sambil membawa sejumlah bambu dan batu, dalam aksinya warga menutup jalan alternatif yang menghubungkan kawasan Porong dan Gempol yang mengakibatkan kemacetan lalu lintas.
Puluhan kendaraan terpaksa harus balik arah, sementara sejumlah kendaraan yang terjebak kemacetan memilih menunggu warga hingga akhir aksi.
“Aksi demo warga ini merupakan aksi spontanitas, karena warga kesal terhadap pemerintah yang dinilai kurang tanggap dan serius dalam menyelesaikan masalah dampak semburan lumpur lapindo, “ kata Ali, salah satu perwakilan warga.
Warga merasa dibohongi oleh pemerintah, karena selama ini pemerintah hanya bisa mengeluarkan janji-janji palsu tanpa ada realisasi yang bermanfaat bagi warga.
Warga juga menuntut pemerintah, agar segera memperbaiki jalan desa yang rusak akibat dampak semburan lumpur lapindo, serta segera memasukkan desa mereka ke dalam area peta terdampak lumpur karena selama ini sudah banyak rumah warga yang rusak akibat dampak lumpur lapindo.
“Belum lagi kesehatan warga yang terganggu akibat bau gas lumpur lapindo yang menyengat, “ imbuh Ali.
Aksi demo warga korban lumpur lapindo ini akhirnya bubar, setelah perwakilan badan penanggulangan lumpur sidoarjo (BPLS) menjanjikan akan menyampaikan tuntutan warga ke pemerintah pusat.
Warga mengancam, akan melakukan aksi demo lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak mendapat tanggapan serius dari pemerintah. (Arip)