SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Berbagai upaya pelestarian budaya, terus digencarkan Pemkab Sidoarjo.
Salah satunya, dengan menggelar Festival ludruk tradisional yang digawangi Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda Dan Olah Raga (Disparbudpora) Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan yang digelar di panggung Disporabudpar Jl Sultan Agung 84, Sidoarjo tersebut, dihelat selama tiga hari sejak 22-24 November 2011.
“Festival itu diikuti 10 grup seni ludruk dari seluruh Sidoarjo,” ujar Ketua Panitia Festival Ludruk Wiyono SH MSi.
Dijelaskan Kabid Kebudayaan Disporabudpar Sidoarjo tersebut, sesuai data yang masuk di pihaknya, jumlah grup seni ludruk di Sidoarjo yang masih aktif ada sekitar 25 grup.
Sebenarnya, seluruh grup ingin mengikuti kegiatan festival tersebut.
Namun 15 grup akhirnya gagal, lantaran mereka terganjal dua kriteria yang ditetapkan panitia. Yaitu, mayoritas anggotanya adalah warga Sidoarjo dan tidak boleh tercatat (mendobel) di grup ludruk lain.
“Akhirnya hanya 10 grup yang ikut festival,” paparnya.
Masing-masing grup berhak menentukan sendiri tema yang akan ditampilkan.
Namun, panitia telah memberikan arahan secara makro agar tema itu tentang sejarah, legenda, dan kehidupan masyarakat sehari-hari yang bersifat membangun.
“Kami menyediakan waktu selama satu jam bagi tiap grup. Dalam satu jam itu mereka harus bisa menampilkan bedayan, remo, dagelan hingga cerita yang diangkat,”terangnya.
meski masing-masing grup hanya tampil satu jam, ternyata butuh waktu selama tiga hari untuk menghelat festival.
Pasalnya, kegiatan itu mulai digelar sejak sekitar pukul 20.00 WIB hingga larut malam.
Bahkan saat festival areal Diporabudpar selalu dipenuhi pengunjung.(Abidin)