SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Selepas mengikuti seminar tingkat ASEAN tentang budidaya tanaman gaharu di Kabupaten Pangkal Pinang Propinsi Bangka Belitung beberapa waktu lalu, ketua DPRD Sidoarjo H.Dawud Budi Sutrisno meminta ada langkah budidaya serupa di wilayah Sidoarjo.
Hal ini ditegaskan Dawud, karena secara ekonomis dan manfaat yang dihasilkan dari tanaman gaharu ini, memiliki nilai positif bagi Kabupaten Sidoarjo.

“Secara ekonomis, harga minyak dari tanaman gaharu ini bernilai Rp 30 juta per kg nya.Dan saya lihat di kondisi geografis Sidoarjo tidak jauh berbeda dengan pangkal Pinang,” terang Dawud.
Masih menurut politisi yang juga mantan pengacara ini, ada beberapa kecamatan di Sidoarjo yang kondisi tanahnya cukup pas untuk budidaya tanaman gaharu ini.
Diantaranya Kecamatan Wonoayu dan Kecamatan Krembung serta beberapa Kecamatan lain yang tanahnya berada pada dataran tinggi.
“Karena tanaman gaharu ini membutuhkan tanah yang lembab, dua kecamatan itu saya rasa cukup cocok untuk lokasi budidaya,” ujar Dawud lagi.
Gaharu dikenal berasal dari marga tumbuhan bernama Aquilaria. Di Indonesia tumbuh berbagai macam spesiesnya, seperti A. malaccensis, A. microcarpa, A. hirta, A. beccariana, dan A. Filaria.
Tumbuhan ini juga banyak dimanfaatkan masyarakat. Salah satu manfaatnya merupakan fungsi flora ini sebagai obat.
Meningkatnya penggunaan obat-obatan dari bahan organik seperti tumbuhan (herbal), membuat gaharu semakin diminati sebagai bahan baku obat-obatan untuk berbagai macam penyakit.
Dari hasil penelitian yang ada, Gaharu dikenal mampu mengobati penyakit seperti stres, asma, liver, ginjal, radang lambung, radang usus, rhematik, tumor dan kanker.
“Dalam seminar itu, juga dusebutkan tanaman ini mampu mengobati penyakit diabetes dan kolesterol,” tutup Dawud.(Abidin)