PORONG (kabarsidoarjo.com)- Ribuan warga korban lumpur 45 RT terdampak dari 4 desa, yaitu Ketapang, Siring, Mindi dan Jatirejo melakukan aksi blokir jalan di raya Porong tepatnya di desa Ketapang.
Akibat aksi ribuan warga yang memblokir 2 jalur raya Porong arus lalu lintas macet total dari arah Malang ke Surabaya maupun sebaliknya.

Kemacetan terjadi dari Ketapang hingga pertigaan Japanan. Sedangkan kearah Surabaya, kemacetan dimulai dari exit tol Porong.
Warga yang didominasi ibu- ibu ini melakukan aksi berkumpul ditengah jalan raya dengan membentangkan spanduk menuntut 45 RT harus masuk peta terdampak, kalau tidak, revisi Perpres harus ditunda dan BPLS dibubarkan.
Asisten III Pemerintah Provinsi Jatim bidang Kesra Edi Purwinarto, mengatakan jika keputusan bukan digubernur namun dari BPLS.
“Kami sudah meminta kepada BPLS untuk menjelaskan secara persis, bagaimana permasalahan dan perkembanganya, biar ada kejelasan, ” ujar Edi Purwinarto.
Edi meminta kepada ribuan warga untuk menghentikan aksi blokir jalan raya Porong, namun ribuan warga tidak mengubris permintaan asisten Pemprov Jatim itu.
Sementara itu menurut Suprapto koordinator aksi mengatakan, aksi ini dipicu dari ketidakpuasan 45 RT karena hingga saat ini belum ada kejelasan.
“Menurut informasi melalui badan pelaksana lumpur lapindo (BPLS) dari bapak mentri untuk diinformasikan kepada warga keputusanya tanggal 30 november, namun hingga saat ini tidak jelas.
“Yang diverifikasi 45 RT masuk peta terdampak, menjadi 63 RT. Hal tersebut dihawatirkan teramputasi yang akan menimbulkan permasalahan horisontal, ” terang Suprapto.
Sementara itu hingga kini aksi blokir jalan raya Porong masih ditutup, warga akan membukanya jika sudah ada kejelasan. (Arip)