SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Menjamurnya panti-panti pijat tradisional (Pitrad) di kawasan Pabean Kecamatan Sedati, menjadi topik hangat dalam pelaksanaan safari Jum’at Bupati Sidoarjo H.Saiful Ilah SH.Mhum, di Masjid Nasrullah Desa Pabean Sedati, Jum’at (9/12/2011).

Menurut Fadholi ketua taimir Masjid Nasrullah yang juga sebagai mudin desa setempat, keluhan menjamurnya pitrad-pitrad tersebut, banyak dilontarkan warga desa terutama ibu-ibu yang merasa risih dengan keberadaan pitrad itu.
“Banyak ibu-ibu yang mengeluhkan suaminya banyak yang keluar malam. Padahal sebelum ada pitrad-pitrad ini, suami mereka biasanya tenang di rumah,” tutur Fadholi.
Masih menurut Fadholi, jika dihitung keberadaan pitrad ini, mulai jalur raya Pabean hingga pintu masuk menuju desa Pabean, tercatat ada 14 pitrad dengan berbagai macam plakat nama.
“Rata-rata pemijat nya berusia 24 hingga 30 tahun. Dan ini yang membuat ibu-ibu semakin resah,” ujar Fadholi.
Sebenarnya pitrad-pitrad ini sudah pernah ditertibkan oleh pihak kecamatan.
Namun entah bagaimana, saat ini malah berdiri pitrad-pitrad baru dan berdalih memiliki ijin.
“Dari laporan yang kita terima, tiap semainggu sekali ada petugas Satpol PP yang mendapatkan uang jatah. Apa memang ada aturan seperti itu?,” Tanya Fadholi lagi.
Sementara itu Bupati Sidoarjo H.Saiful Ilah SH.MHum yang mendapatkan masukan masalah pitrad ini, meminta Satpol PP untuk segera melakukan penertiban.
Langkah ini diambil, karena sebagai kepala daerah, bupati merasa tidak ada perijinan yang dikeluarkan pemerintah Kabupaten soal berdirinya pitrad-pitrad itu.
“Saya tidak merasa memberikan tanda tangan untuk ijin Pitrad di Sidoarjo. jadi pasti illegal itu,” tegas bupati.
Selain masalah Pitrad, dalam Safari Jum’at ini juga muncul beberapa persoalan yang disampaikan warga.
Diantaranya status TKD yang kini berstatus HGB sebuah perumahan, serta persoalan plengsengan sungai di Desa Pabean.
Dalam kesempatan ini, Bupati Saiful Ilah juga menyerahkan bantuan pembangunan, kepada takmir Masjid Nasrullah.(Abidin)