SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Peringatan hari anti korupsi yang jatuh tiap tanggal 9 Desember, menjadi acuan bagi Masyarakat Anti Korupsi Sidoarjo (MAKSI) untuk terus bersuara lantang menentang kejahatan korupsi di kota Delta.

Drs Ghofar Mistar kordinator MAKSI saat melakukan dialog penanganan kasus korupsi dengan komunitas jurnalis Sidoarjo menegaskan, penanganan kasus korupsi di Sidoarjo saat ini, sebenarnya sudah mulai menunjukkan taringnya, dengan keberhasilan mengungkap beberapa kasus korupsi yang ada.
“Kita berikan apresiasi penanganan kasus korupsi di Sidoarjo oleh para penagak hukum. Seperti pengungkapan kasus korupsi berjamaah yang dilakukan anggota DPRD Sidoarjo periode 2004-2009 silam,” terang Ghofar Mistar.
Selain keberhasilan mengungkap kasus korupsi para wakil rakyat tiga tahun silam, MAKSI juga memberi respon positif akan pengungkapan beberapa kasus dugaan korupsi lain yang saat ini sudah dalam proses persidangan.
“Contoh kasus raib nya Kasda Sidoarjo senilai Rp 2 miliyar, yang diduga digunakan mantan bupati Sidoarjo Win Hendrarso bersama mantan kepala Dispenda Sidoarjo. Juga yang masih hangat saat ini, adalah kasus hutang piutang Kas PDAM Sidoarjo kepada Deltras,” ujar Ghofar lagi.
Meski memberikan apresiasi positif, Ghofar menegaskan masih perlu adanya keseriusan dari para penegak hukum, untuk membongkar dalang utama dari kasus korupsi yang saat ini masih dalam penanganan.
Yakni pengungkapan secara menyeluruh kasus peminjaman uang PDAM kepada Deltras.
Sementara itu beralih fungsinya aset milik Pemkab Sidoarjo yang banyak terjadi, juga menjadi sorotan MAKSI dalam peringatan hari anti korupsi tahun ini.
Seperti beralihnya gedung wanita dan lapangan golf di Jl Pahlawan menjadi Pusat pertokoan, juga berubahnya tempat rekreasi keluarga Ponti menjadi kafe.
“Kita berharap, agar aset-aset milik Pemkab itu kembali menjadi ikon yang memberikan manfaat bagi warga Sidoarjo,” tutupGhofar Mistar. (Abidin)