SEDATI (kabarsidoarjo.com)- Enam warga asal Benteng Ambon Maluku, nyaris di massa warga Pabean Sedati.
Peristiwa itu terjadi karena ada dugaan salah paham pasca perselisihan salah satu warga kampung dusun Payan Desa Pabean, dengan para pemuda Ambon yang diduga usai pesta miras.
Informasi yang dihimpun kabarsidoarjo.com menyebut, salah satu warga setempat berkelahi dengan pemuda Ambon dikontrakannya saat mengingatkan atau memberi tahu agar tidak menggelar pesta miras di kampung.
Tak terima diingatkan, akhirnya terjadi perang mulut dan warga kampung itu memberitahukan kepada warga lainnya .
Setelah mendengar adanya informasi dari salah satu warga yang mendapat perlakuan kasar dari pemuda ambon itu, warga yang lain ikut emosi
Subandi kepala desa Pabean menceritakan awal mula kejadian perselisihan warganya dengan pemuda ambon tersebut. dipicu perkelaian salah satu warga desa dengan Kelvin (21) warga Maluku saat keluar dari kontrakan.
“Saat beli rokok keluar kontrakan, Kevin bersenggolan dengan warga kampung. Warga tersebut informasinya dipukul dan warga lainnya tidak terima,” aku Kepala Desa Pabean Subandi.
Melihat massa yang sudah gregetan dan akan mengamuk, pengamanan lokasi juga dilakukan dengan melibatkan anggota polres Sidoarjo yang lengkap dengan tameng untuk perlindungan evakuasi dan penghalau massa.
Petugas kepolisian juga mengalami kesulitan karena lokasi kontarakan M Lutfi (48) yang masuk gang atau lorong kecil, sementara warga sudah mengepung dilokasi.
Syukur keempat pemuda Ambon itu berhasil dievakuasi dan dimasukkan mobil trantib untuk menghindari amuk massa.
Keenam pemuda itu juga dibawa lansung ke Polres Sidoarjo untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Sedati AKP Hariyanto mengaku belum mengetahui pasti pemicu emosi warga itu. Pihaknya masih menyelidiki kasus ini.
“Persoalannya belum diketahui secara jelas. Masih kami dalami dengan memeriksa para saksi atau penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya Sabtu (14/7/2012).
Ternyata Keberadaan enam pemuda Ambon yang mengontrak di rumah M Lutfi warga Dusun Payan Desa Pabean Kecamatan Sedati, sebenarnya sudah lama di keluhkan warga kampung setempat.
Keluhan warga lantaran di kontrakan itu, kadang ada perempuan asal daerah yang sama bersama lima pemuda Ambon tersebut. Selama ini.
Warga juga belum mengetahui secara jelas hubungan perempuan yang tadi juga ikut di evakuasi bersama lima pria Ambon itu.
“Perempuan itu tidak diketahui, saudara atau isteri dari kelima pemuda itu,” ucap warga kampung yang tidak mau disebutkan namanya.
Kepala Desa Pabean Subandi juga membenarkan adanya keluhan warga terhadap .
Bahkan dirinya juga mengingatkan mereka, termasuk memberitahu kepada pemilik kontrakan.
“Warga sudah lama mengeluhkan keberadaan para pemuda ambon itu,” ucap Subandi.
Saat ini ke enam pemuda Ambon diperiksa di Polres Sidoarjo dan situasi di Desa Pabean sudah kondusif. (Bagus)