SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Propinsi Jatim bekerjasama dengan peneliti ITS (Institut Teknologi Surabaya),menyerahkan alat hasil rekayasa berupa perahu bertenaga matahari atau solar cell pada masyarakat nelayan.

Bantuan perahu solar cell dari Balitbang Propinsi Jatimn yang pertama kali di Indonesia ini diberikan secara simbolis pada Kepala Desa Tambak Cemandi Khoiruddin mewakili masyarakat nelayan, setelah sebelumnya diterima Dinas Kelautan Dan Perikanan Sidoarjo.
“Harapan dari bantuan ini, agara para nelayan bisa meraih keuntungan lebih dibandingkan melaut dengan menggunakan (BBM) bahan bakar minyak seperti premium maupun solar. Mengingat harga bahan bakar ke depan akan semakin mahal,” terang Dra. Yayuk Rachmati,MM sekretaris Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo.
Desain fisik dari kerangka perahu bertenaga solar cell ini cukup sederhana.
Dengan beratapkan panel solar cell yang berjumlah 10 unit, dan menggunakan mesin tempel kecil yang suaranya cukup halus bila dibandingkan mesin yang menggunakan bahan bakar solar.
Dari pemaparan awal peneliti/tenaga ahli ITS, DR Ir Ridho Hantoro dan Ir Anggoro, dari hasil penelitian ditemukan, perahu nelayan dengan motor tempel memakai energi BBM premium berkekuatan 5 PK ternyata menghabiskan 4-5 liter bensin seharga Rp20.000.
Namun apabila perahu itu digantikan dengan panel surya berkapasitas 9.5 kWp dengan total suplai 1,62 kW, dan mempunyai kemampuan melaut selama 4 s/d 5 jam dan komponen berjalan baik di saat cuaca normal.
“Sedangkan dalam kondisi cuaca mendung, baterai masih mampu bertahan selama 3 s/d 4 jam,” terang Ir Ridho..
Terpilihnya kawasan Tambak Cemandi, Sedati untuk mendapatkan bantuan ini, dikarenakan masyarakat nelayannya masih berpenghasilan rendah.
Sehingga, patut untuk diberikan bantuan untuk meringatkan beban mereka.
Pada kesempatan itu Kepala Balitbang Propinsi Jatim, Ir Priyo Darmawan MSc menyampaikan bahwa bantuan perahu dari Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH MHum yang akrab disapa Pakde Karwo ini bisa diterima masyarakat nelayan, walaupun jumlahnya masih 1 (satu) buah perahu.
“Memang panel surya saat ini masih mahal, sebab masih impor dari Jerman. Jika nantinya masyarakat Jatim khususnya pelaku industri di Wilayah Kabupaten Sidoarjo bisa membuat panel surya sendiri maka nanti harga akan semakin lebih murah, ” tuturnya.
Sementara itu Muhammad Rofik, S.Sos Kasubid Sumber Daya Alam Bappeda Kab. Sidoarjo, mengapresiasi cukup baik adanya bantuan Perahu Bertenaga Matahari atau Solar Cell dari Balitbang Prop Jatim bekerjasama dengan Tim Peneliti IT.
“Kita berharap perahu ini benar-benar sesuai dengan rencana dan membantu meringankan pengeluaraan nelayan menghadapi rencana kenaikan BBM,” terangnya. (Abidin)