SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Mulai diajukannya Raperda inisiatif tentang perlindungan masyarakat nelayan dan petani oleh komisi D DPRD Sidoarjo, mendapat apresiasi dari ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTi) Sidoarjo Hadi Subiyanto.

Bahkan menurut pria yang juga anggota komisi D dari FGolkar ini, jika melihat kondisi masyarakat nelayan dan petani Sidoarjo yang memprihatinkan saat ini, keberadaan dari Raperda itu sangat dibutuhkan.
“Diakui ataupun tidak, lahan pertanian di Sidoarjo dari tahun ke tahun semakin habis luasannya, termasuk produktifitas pertanian juga tidak pernah terealisasi dari target yang ada. Untuk itu Perda ini sangat dibutuhkan untuk melindungi lahan pertanian kita,” jelas Hadi.
Dari data yang ada, produktifitas pertanian di Sidoarjo diharapkan sekitar 190 ribu ton per tahun dengan target 130 ribu ton per tahun.
Namun tiap tahunnya, realisasi yang bisa diwujudkan masih sekitar 111 ribu ton hingga-114 ribu ton per tahun.
“Banyak faktor yang menyebabkan target produktifitas pertanian belum bisa dicapai. Diantaranya aliran distribusi pupuk yang tidak merata, harga panen yang menurun, saluran air sawah yang banyak tersumbat. Untuk itu seluruh persoalan ini akan dimasukkan dalam Raperda ini,” tutur Hadi lagi.
Sementara itu khusus untuk Raperda tentang penyusunan kebijakan pariwisata yang juga masuk dalam Perds inisiatif komisi D, bertujuan untuk memperluas destinasi wisata unggulan di Sidoarjo.
Dengan begitu, jumlah wisatawan baik dari luar negeri maupun dosmestik yang akan berkunjung ke Sidoarjo, akan semakin maksimal dengan adanya Perda ini.
“Lokasi wisata yang ada belum digarap secara maksimal seperti beberapa cagar budaya di Sidoarjo, diharapkan semakin mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dengan raperda ini,” terang H.M.Machmud ketua komisi D DPRD Sidoarjo.(Abidin)