SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Wakil Bupati Sidoarjo H.MG Hadi Sutjipto mengusulkan kepada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), untuk segera memasang pagar pembatas di area terdampak lumpur yang sudah dibebaskan , untuk mengantisipasi adanya warga korban lumpur yang nekad kembali.

Ide ini disampaikan Wabup, saat seminar pemanfaatan area terdampak luapan lumpur, yang digelar BPLS, Kamis (24/10/2013) di Sun Hotel Sidoarjo.
“Kalau memungkinkan, area terdampak lumpur saat ini harus dipasang pagar pembatas. Ini selain untuk antisipasi keamanan warga, juga untuk antisipasi agar tidak ada lagi warga yang kembali menempati area karea memang sudah dibebaskan,” terang Wabup.
Masih menurut Wabup, saat ini dengan wilayah terdampak yang masih terbuka, sangat dimungkinkan adanya keinginan untuk menempati lahan yang kosong tersebut.
Namun jika sudah ada pagar pembatas, maka pihak BLPS bisa melakukan pengamanan area agar tetap steril.
“Ini demi keselamatan warga juga,” tutur Wabup.
Sementara itu dalam seminar pemanfaatn area terdampak lumpuryang digagas BPLS ini, dibahas secara detail kondisi terkini lokasi area terdampak lumpur, yang pada gilirannya diketahui apakah area ini memiliki potensi untuk digunakan dalam beberapa hal semisal wisata geologi.
Bahkan Presiden SBY sendiri, pada tahun 2010 silam pernah mengemukakan gagasan untuk mengolah kawasan ini menjadi obyek wisata atau daerah perikanan dan pertanian.
“Masa depan wilayah ini, saya minta kepada gubernur untuk mematangkan rencana tata ruang dan wilayahnya. Mungkin bisa diatur menjadi semacam wisata geologis, sumber perikanan, pertanian, kelautan atau lainnya. Sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat lokal dan ekonomi Jawa Timur,” kata Presiden SBY di sela peninjauannya di Porong, Sidoarjo, Senin (29/3/2010).
SBY juga meminta penelitian terhadap sebuah pulau reklamasi seluas 8 hektar.
Apakah mungkin dijadikan lahan pertanian. Bila tidak memungkinkan, maka masih bisa dimanfaatkan untuk sarana rekreasi dan penelitian.
“Tapi saya minta terus dilakukan kajian apa ada gangguan lingkungan yang terjadi,” tambah SBY.
Kajian ilmiah juga SBY minta lakukan terhadap dugaan perluasan dampak lumpur Lapindo yang dilaporkan warga. Misalnya saja, ada ganggungan terhadap kesuburan lahan pertanian dan munculnya gelembung atau semburan gas di lokasi yang masuk peta terdampak. (Abidin)