SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Kali buntung Tawangsari Kecamatan Taman, sudah hampr lima tahun ini kondisinya memprihatinkan penuh dengan tanaman enceng gondok.
Warga setempat mengaku sudah mengadukan persoalan ini ke instansi terkait, baik melalui Musrenbang Kecamatan, maupun ke Balai besar propinsi Jawa Timur.

Namun hingga hari ini, tetap belum ada tindakan apapun untuk membersihkan enceng gondok di aliran kali Tawangsari ini.
Adi Sucipto Kepala Desa Tawangsari menegaskan, banyaknya enceng gondok yang memenuhi seluruh sungai ini, membawa dampak negatif pada persawahan yang ada di sekitar sungai.
Pasalnya, pembuangan irigasi sawah yang mestinya bisa langsung terbawa aliran sungai, kembali masuk ke persawahan petani dan menyebabkan tanaman padi tergenang.
“Setiap turun hujan, sawah sawah jadi tergenang air karena pembuangan irigasinya tidak bisa mengalir keluar. Ini akibat banyaknya enceng gondok yang memenuhi sungai,” tutur Adi, Rabu (11/12/2013).
Masih menurut Adi, sempat ada informasi jika balai besar segera melakukan normalisasi sungai Tawangsari untuk membersihkan enceng gondok.
Namun informasi pembersihan dari balai besar tersebut tidak pernah terbukti.
“Isu pembersihan itu sudah lama dinanti warga, namun ya cuma isu tanpa ada bukti di lapangan,” tegas Adi.
Sementara itu Didik Budi Santosa anggota komisi D DPRD Sidoarjo dari Dapil Taman-Waru, mengaku prihatin dengan kondisi sungai Tawangsari yang penuh dengan enceng gondok ini.
Untuk itu dirinya berharap, agar instansi terkait baik itu dari pemerintah Kabupaten Sidoarjo maupun dari balai besar Propinsi Jawa Timur harus segera mengambil tindakan kongkrit untuk membersihkan sungai Tawangsari ini.
“Kasihan warga dan petani sekitar yang terkena imbas banjir dari luapan sungai ini akibat penuh dengan tanaman enceng gondok,” tukas Didik.
Dari pantauan di lokasi, sungai yang sejurus dengan sungai Ketegan Bungurasih ini, memang penuh dengan tanaman rambat air ini.
Hampir tidak ada sela aliran sungai yang terlihat karena penuh dengan enceng gondok ini.
Bahkan tebing sungai yang masih berupa tanah, terlihat ambrol akibat tergerus air sungai yang semakin meninggi.(Abidin)