SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Kepala Dinsosnakertrans Sidoarjo M.Husni Thamrin, memberikan ‘warning’ (peringatan) kepada seluruh rekanan yang ingin mendapatkan tender beras raskin, untuk tidak bermain curang demi memenangkan proyek senilai Rp 3 miliar itu.

Pasalnya, kebutuhan beras raskin tersebut, sangat dibutuhkan masyarakat Miskin yang memiliki hak untuk mendapatkanya.
“Untuk beras itu, harus di laboratoriumkan, juga kantong plastik nya harus standar. Ini untuk menghindari, jangan sampai beras itu mudah bocor,” terang Husni Thamrin, Rabu (19/3/2014).
Kalau sampai ditemukan bukti beras yang didistribusikan tidak sesuai, Thamrin menegaskan pihaknya tidak segan-segan untuk mengembalikan berasnya.
“Dan itu akan menjadi catatan buruk bagi rekanan,” tandasnya.
Thamrin juga mewanti-wanti, jangan ada pihak yang mengoplos beras raskin itu atau memecah-mecah beras itu menjadi 2 kiloan.
“Kalau hak warga untuk membeli beras murah dengan satuan per sak 10 kg, tidak boleh ada yang merubah. Apalagi pengadaan beras ini, dibiayai oleh APBD Sidoarjo,” tukas Thamrin.
Sementara itu, mantan Kadishub ini juga dengan tegas menolak beking dari pengusaha beras, yang ikut tender pengadaan Raskin (beras miskin) ini.
Pasalnya, pihaknya mengaku pernah ada orang yang mendatangi kantornya, dan memaksa untuk mendapatkan proyek pengadaan tender itu.
“Saya suruh ke luar orang itu, kalau mau menang tidak begini caranya,” ujarnya.
Ia merasa heran kenapa, dengan system lelang yang sudah baku dan terbuka saat ini, masih ada upaya di luar prosedur untuk memenangkan tender.
Husni berjanji, tidak mau main-main dan akan mengawasi proses tender ini sesuai aturan.
“Saya bilang untuk apa ketemu saya, wong yang menentukan siapa pemenangnya bukan saya,” terangnya.
Dari data yang ada, untuk program Raskin APBD tahun 2013 lalu , jumlah penerima Raskin sebanyak 3318 rumah tangga sasaran.
Pada tahun 2014 ini, penerima mengalami peningkatan menjadi 5833 keluarga sasaran, atau naik sebanyak 2515. (Abidin)