SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Mediasi berupa hearing, antara Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo dengan orang tua bayi Raja Bartolomeus putra pasangan Ariyawan Esa Putra (40) dan Dwi Novita kembali digelar komisi D DPRD Sidoarjo, Jum’at (13/3/2015).

Kali ini pihak rumah sakit diwakili Drs.Zainury selaku Humas RSUD Sidoarjo.
Sedangkan dari pihak keluarga Ariyawan,dihadiri penasehat hukumnya Sunarno Edi Wibowo.
Dalam kesempatan ini, Ketua komisi D DPRD Sidoarjo H.Usman yang memimpin jalannya hearing, memberikan waktu kepada pihak rumah sakit, untuk menyampaikan paparannya terkait kondisi bayi saat awal masuk rumah sakit.
Mendapat kesempatan ini, humas RSUD Sidoarjo M.Zainuri menegaskan, pihaknya saat menerima pasien sudah sesuai SOP yang sudah dilakukan. Sehingga tidak ada kesalahan prosedur atas penanganan bayi itu.
“Kondisi awal masuk, ibu bayi sudah dalam kondisi mengkhawatirkan. Sehingga perlu dilakukan penanganan cepat untuk segera mengeluarkan bayi itu,” tutur Zainuri.
Soal terjadinya kebutaan pada bayi Bartolomeus, pihak rumah sakit sama sekali tidak terkait.
Namun begitu, pihak rumah sakit siap memberikan bantuan rujukan ke RSD dr Soetomo Surabaya.
“Kita akan bantu pengobatan lanjutan ke dr Soetomo, karena disana alat dan SDM nya lebih lengkap,” tutur Zainuri.
Seperti diketahui datang kedua orang tua bayi malang itu, Rabu kemarin datang ke dewan untuk meminta perlindungan dan dukungan atas dugaan malpraktek kepada putra ketiganya yang masih berusia empat bulan.
Menurut pengakuan sang ayah, putranya mengalami kebutaan usai mendapat perawatan di RSUD Sidoarjo.
Awalnya bayi tersebut lahir prematur dengan berat 1.4 kg pada 25 September 2014.
Kemudian karena berat badan yang kurang dokter menyarankan sang bayi harus diinkubator, Ariyawan dan istrinya kemudian menyetujui usulan dokter tersebut.
Selama satu bulan menjalani perawatan inkubator, dokter menyatakan telah sembuh dan menyarankan untuk diperbolehkan pulang.
Namun kenyataan berbanding terbalik, saat dibawa pulang kondisi mata dan tubuhnya masih kuning, bahkan sang ayah baru menyadari ketika mata sang bayi tak ada respons saat dijemur dibawa terik sinar matahari.
Seketika itu Ariyawan memeriksakan kondisi kesehatan dan mata bayi ke dokter di Jepara Jawa Tengah.
Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa saraf retina anaknya tak berfungsi.
Ariyawan dan sang istri berharap mendapatkan pertanggung jawaban pihak RSUD Sidoarjo. (Abidin)