Oleh : “Billy Abirama Sakti”
SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Meski usianya sudah 70 tahun, Hj Muskhafaah tidak berhenti untuk terus berkarya membuat Batik Jetis Sidoarjo.
Bahkan Hj Muskhafaah yang memiliki usia melampui usia produktif, tidak pernah mengalami kendala dalam membuat Batik Jetis ini.

Muskhafaah yang sudah memulai produksi batiknya dari tahun 1953, tidak pernah berpikir untuk berhenti membuat batik.
Bahkan ilmu yang didapatkan dari orang tuanya itu, diturunkan juga kepada anak – anaknya hingga saat ini.
“Nek kulo niki sangking tiang sepuh, kulo mpun ndamel batik terus kulo menurun semangkin anak-anak kulo niku ndamel batik niki, lan putu kulo nggeh ndamel,” ujar Muskhafaah dalam bahasa jawa.
Batik yang dibuat juga tidak ketinggalan zaman, muskhafaah selalu membuatnya dengan motif update yang membuat pelanggan tidak bosan dengan batik yang dibuatnya.
Motif ini terkadang berasal dari kreasi sendiri, terkadang juga berasal dari pesanan pelanggan.
Bahan yang dipilih dari batik ini ada dua, yaitu dari pewarna alam atau pewarna bahan kimia. Untuk pembuatan yang dari bahan pewarna alam, bisa dibuat satu sampai lima saja.
Sedangkan dari bahan kimia, hasil produknya bisa mencapai beberapa kodi.
“Menawi kulo ndamel bahan alam niku, kulo kirang telaten, dadine kulo mesti ndamel bahan kimia soale produksi saget lancar,” tutur Muskhafaah lagi.
Setiap bulan produksi batik yang di jalankan Muskhafaah bisa mencapai empat ratus, bahkan lima ratus potong kain batik.
Produksi ini selalu dikirim di berbagai tokoh di daerah Surabaya, lalu dari Surabaya di pasarkan kembali ke luar pulau.
Sedangkan untuk pembeli yang datang langsung ke toko tidak hanya berasal dari Sidoarjo saja, melainkan ada yang dari luar daerah bahkan ada yang dari Yogyakarta.
Muskhafaah tidak bekerja sendiri selain anak dan putunya yang membantu dalam pembuatan batik ini, terdapat 25 orang karyawan lain.
Mereka tidak selalu mengerjakan di tempat, tetapi ada juga yang mengerjakan di rumah. Dan jika mengerjakan di tempat tidak selesai maka perkerjaannya boleh di bawa pulang.(*)