TULANGAN (kabarsidoarjo.com)- Gencarnya serangan ajaran radikalisme di masyarakat dewasa ini, diwaspadai betul oleh Nahdlatul Ulama.
Salah satunya yang dilakukan oleh MWC NU Kecamatan Tulangan, dengan terus berupaya membentengi masyarakat melalui pendidikan, dan mengajak menghidupkan amalan ubudiyah NU di masyarakat Tulangan.
H.Fahri Siroj ketua MWC NU Tulangan saat ditemui pada acara istiqosah dan buka bersama Badan Pelaksana Pendidikan Maarif (BPPM) NU Kecamatan Tulangan, Sabtu (17/6/2017) mengakui upaya penguatan Aswaja itu.
“Sidoarjo ini salah satu dari 16 Kabupaten Sidoarjo yang menjadi target radikalisme. Olehnya kita NU Kecamatan Tulangan selalu waspada,” jelasnya.
Masih menurut Fahri, dengan melaksanakan amalan ubudiyah secara masif di kawasan Tulangan, maka secara otomatis ajaran radikalisme itu akan mati dengan sendirinya.
“Kita akan dorong pelaksanan Yasin dan Tahlil secara rutin di masyarakat. Juga manakiban dan amalan amalan Aswaja yang lainnya,” ujar Fahri.
Sementara itu pada pelaksanaan istiqosah yang digelar BPPM NU Tulangan, juga dibagikan ratusan bingkisan untuk peserta istiqosah.
H.Usman pelaksana yayasan BPPM NU Tulangan menyatakan, acara istiqosah ini dilakukan rutin tiap tahunnya.
“Kita laksanakan di 10 hari terakhir bulan Ramdhan,” tutup Usman. (Abidin)