SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo , membuat terobosan baru dalam memberantas pungutan liar (pungli).
Yakni dengan pembayaran retribusi pasar secara elektronik.

Dengan pembayaran retribusi secara elektronik ini, pedagang langsung membayar retribusi melalui kartu yang sudah disediakan.
Untuk pembayaran ini Disperindag menggandeng Telkomsel.
Kepala Disperindag Sidoarjo, Fenny Apridawati mengatakan, dengan pembayaran retribusi secara elektronik ini, mencegah kebocoran retribusi.
“Nantinya pedagang membayar melalui T-cash yang sudah disiapkan Telkomsel,” ujarnya disela-sela sosialisasi pembayaran retribusi eletronik di Pasar Gedangan, Rabu (5/7/2017).
Fenny menambahkan, dengan T-cash ini, pedagang tinggal menempelkan kartu yang sudah dipasang di handphone ke mesin pembayaran. Nantinya juru pungut retribusi akan mendatangi satu persatu pedagang di pasar.
Sejauh ini, pembayaran retribusi elektronik baru diterapkan di Pasar Gedangan.
Harapannya, dalam waktu dekat bisa diterapkan di seluruh pasar yang ada di Kabupaten Sidoarjo.
Lalu bagaimana cara pembayaran retribusi elektronik ini?, Fenny menjelaskan, pedagang sudah diberi kartu T-Cash gratis dengan saldo Rp 5000.
Selanjutnya, pedagang bisa top up sendiri di Telkomsel.
Untuk memudahkan pedagang menggunakan T-cash untuk membayar retribusi, Telkomsel akan mendampingi pedagang.
“Telkomsel membuka kios pelayanan di Pasar Gedangan sampai semua pedagang sudah menggunakan T-cash untuk pembayaran retribusi elektronik,” tandas Fenny.
Kepala Bidang (Kabid) Pasar Disperindag Sidoarjo, Nawari menambahkan, untuk Pasar Gedangan ada sekitar 600 los/kios.
Sedangkan pedagangnya sekitar 350 pedagang. “Ada satu pedagang yang mempunyai dua kios atau los,” ucapnya.
Sedangkan pendapatan dari retribusi pasar di Kabupaten Sidoarjo selama ini sekitar Rp 11,7 miliar dalam setahun. Diharapkan dengan pembayaran retribusi elektronik ini, pendapatan bisa meningkat. (Abidin)