SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Munculnya pro kontra dari rencana Pemkab Sidoarjo membangun gedung satu atap 18 lantai, dengan biaya total Rp 800 miliar, mendorong Bupati Sidoarjo H.Saiful Ilah SH.MHum memberikan paparan di hadapan anggota DPRD Sidoarjo, Rabu (26/7/2017).
Meskipun didominasi anggota dewan dari FPKB, namun beberapa anggota dari fraksi lain juga menyimak paparan bupati soal gedung satu atap ini.
Didampingi Wakil Bupati Sidoarjo H.Nur Ahmad Syaifuddin SH dan ketua DPRD Sidoarjo H.Sullamul Hadi Nurmawan, Bupati H.Saiful Ilah mengurai dari awal munculnya ide pembangunan gedung satu atap ini.
“Rencana pembangunan gedung satu atap ini, terinspirasi saat saya melakukan kunjungan kerja bersama Menteri PAN-RB di luar negeri.
Disana layanan pemerintahan berpusat pada satu gedung dengan kenyamanan dan keamanan yang baik. Dari situlah, saya ingin di Sidoarjo ini juga ada gedung satu atap untuk seluruh SKPD,” jelas bupati.
Bupati menyatakan, meskipun anggarannya mencapai Rp 800 miliar yang terbagi dalam tiga hingga empat tahun, namun tidak akan mengacuhkan pembangunan yang lain.
Seperti rencana pembangunan rumah sakit di wilayah barat, layanan kesehatan, pendidikan gratis, perbaikan jalan rusak, dan berbagai hal prioritas lainnya.
“Jadi tidak benar jika pembangunan prioritas lainnya akan terbengkalai. Justru saya dan pejabat terkait, terus melakukan pendekatan hingga mengirimkan proposal ke Menkeu, agar ada anggaran yang bisa diberikan untuk membangun rumah sakit wilayah barat,” jelas bupati.
Kembali ke rencana pembangunan gedung satu atap, bupati mengaku bukan untuk kepentingan dirinya sebagai bupati.
Namun semuanya akan dimanfaatkan oleh generasi muda untuk ke depannya.
“Saya cukup berkantor di pendopo saja, namun layanan kepada masyarakat, bisa diberikan dalam satu lokasi,” ungkapnya.
Sementara itu soal adanya gedung SKPD yang baru, Wakil Bupati Sidoarjo H.Nur Ahmad Syaifuddin yang juga memberikan paparan, nantinya bisa disewakan kepada siapapun yang berminat dengan aturan hukum yang ada.
Dengan begitu, maka PAD daerah akan terus mengalir.
“Ketika kita sudah menempati gedung satu atap nanti, maka PAD akan terus mengalir dari gedung SKPD yang lama,” ulasnya. (Abidin)