SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Setelah berubah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo terus menunjukkan geliat perubahannya.
Setelah membangun gedung graha husada dan gedung rawat inap kelas III, kali ini RSUD Sidoarjo mulai melakukan proses pembangunan gedung Instalasi Gawat Darurat.
Pembangunan gedung IGD ini menurut dr Atok Irawan Sp.P, akan menghabiskan anggaran sebesar Rp 42 miliar dengan sistem multiyears.
“Anggaran yang disiapkan, bersumber dari pusat Yakni APBN 2017 dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK). Nilainya Rp 42 miliar,” jelas dr Atok.
Dibangunnya gedung IGD ini lanjut Atok, karena jumlah kunjungan pasien di RSUD Sidoarjo tergolong tinggi.
Dalam sehari rata-rata ada 1.200 pasien yang mengakses layanan kesehatan ke rumah sakit milik pemkab tersebut.
Di instalasi gawat darurat (IGD) saja,
setidaknya terdapat 120 pasien per hari yang masuk IGD.
“Melihat kondisi tersebut, RSUD Sidoarjo sudah waktunya membangun gedung IGD baru,” jelas Atok.
Saat ini, RSUD Sidoarjo juga sudah menjadi tempat kuliah kedokteran.
Bekerja sama dengan Universitas Wijaya Kusuma Fakultas Kedokteran, RSUD Sidoarjo sudah memperoleh akreditasi sebagai rumah sakit pendidikan utama.
“Sesuai dengan harapan Bapak Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah, SH, M. Hum bahwa RSUD Sidoarjo akan menjadi rumah sakit rujukan yang dapat diandalkan, terutama dalam pelayanan kepada pasien BPJS kelas bawah”, tutup Atok. (Abidin)