SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pembangunan proyek Instalasi Gawat Darurat (IGD) senilai Rp 40 miliar mulai dikerjakan.
Mega proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lelangnya dimenangkan PT Sarana Dwi Makmur sebesar Rp 37, 9 miliar ini, konsorsium dengan tiga perusahaan.
“Sistem Kerja Sama Operasi (KSO), salah satu perusahaan, PT Gentayu Cakra Wibowo. berarti kerjasama secara utuh. Tidak ada bagian-bagian pekerjaan, tapi utuh untuk semua pekerjaan secara utuh dan system,”kata Sugiono mantan Ketua AKLI Sidoarjo ini.
Sementara Direktur PT Gentayu Cakra Wibowo, Gagah Wibowo, ST membenarkan telah konsorsium dengan PT Sarana Dwi Makmur mengerjakan pembangunan gedung IGD dana DAK.
“Target kita akhir Desember sudah selesai,”ujarnya.
Direktur utama RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan menyatakan, RSUD Sidoarjo ini menjadi rujukan Rumah Sakit Regional yang menampung 4 rumah sakit sekitar yakni Bangil, Pasuruan, Mojokerto dan Mojosari.
Gedung UGD lama yang dibangun 2005 dianggap sudah tidak bisa menampung dan tidak bisa melayani.
“Saya pernah wadul di Jakarta sebagai nasasumber. RSUD Sidoarjo katanya akan dibantu pengembangan gedung IGD. Dan Alhamdulillah kita dibantu DAK pembangunan IGD empat lantai,”kata Direktur RSUD Sidoarjo, Atok Irawan.
Pembangunan IGD lantai bawah rencananya akan dibangun IGD berskala internasional.
“Peralatan IGD juga bertaraf internasional,seperti red zone , Green zone dan yellow zone, yang sekarang sudah kita terapkan di IGD sementara ini,”jelas Atok Irawan.
Lantai dua ruang gawat darurat untuk ibu hamil dan bayi, dan ruang pemantauan siaga bencana.
Untuk lantai tiga, melayani pasien pulih sadar habis operasi.
“Kita siapkan 4 kamar ruang operasi emergency disana,”terang Atok Irawan. Atok menambahkan jika pembangunan gedung IGD saat ini pondasinya tidak menggunakan tiang pancang.
Namun menggunakan metode Jaring Rusuk Beton.
“Dengan metode ini menghemat waktu dan lebih efisien. Terus ramah lingkungan. Kalau kita pakai tiang pancang, kita khawatir bangunan sekitar bisa retak,”ujarnya. (Abidin)