SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Pendaftaran lelang jabatan atau seleksi terbuka untuk eselon dua atau jabatan tinggi pratama (JTP) di Pemkab Sidoarjo, dibanjiri peminat.
Data dari sekretariat Pansel, tercatat ada 44 orang pejabat yang mendaftar.
Sekretaris Panitia Seleksi (Pansel) jabatan tinggi pratama Pemkab Sidoarjo, Sri Witarsih menegaskan, surat lamaran peserta lelang ke Sekretariat Pansel ditutup pada pukul 16.00 WIB pada Rabu kemarin.
“Banyak yang mendaftar, sehingga tidak perlu perpanjangan,” jelas Sri Witarsih.
Kepala BKD ini mengatakan pendaftaran selelsi lelang jabatan ini untuk mengisi jabatan tinggi pratama (JPT) yang hampir setahun ini masih kosong.
Yakni Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra, Sekretaris DPRD, Kepala Badan Pengelolah Keuangan dan Aset, Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP.
Pimpinan OPD tersebut selama ini masih kosong, maka sebagai pengisinya dijabat sementara oleh Plt.
Diantaranya Kepala Badan Pengelolah Keuangan dan Aset oleh Dra Noer Rachmawati Msi AK, Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata oleh Drs Djoko Supriyadi, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro oleh Drs M.Charda.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja oleh Widiantoro Basuki SH dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP oleh Drs Redi Kusuma.
Disampaikan oleh Witarsih seleksi terbuka bagi jabatan tinggi pratama ini, wajib untuk dilakukan.
Karena ada dasar hukumnya.
Mulai dari Undang-Undang , Permenpan, Peraturan Pemerintah maupun surat dari Komisi ASN.
Sementara untuk posisi jabatan Sekda yang juga dibuka pendaftarannya mulai 1 sampai 15 November kemarin, ada sebanyak 6 pejabat yang mengajukan lamaran untuk seleksi terbuka.
Diantaranya Ahmad Zaini kepala Bappeda, Dwijo Prawito Kepala BPBD, Medi Yulianto Kepala Dispenduk Capil, Asrofi Dishub, Joko Santoso Kepala BPPD dan Mulyawan Bakesbangpol.
Dari enam nama ini, nama Ahmad Zaini Kepala Bappeda disebut paling berpeluang menggantikan Djoko Sartono, yang memasuki masa pensiun awal tahun 2018 mendatang.
Bupati sendiri dikonfirmasi soal nama ini, tidak membantah juga tidak mengiyakan.
“Sampean tahu sendirilah , gak perlu disebut nama,” ujar bupati. (Abidin)