SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- sesuai tahapan, Pemilihan Kepala Desa serentak di Sidoarjo akan dilaksanakan pada Minggu (25/3/2018) lusa.
Karena dirasa lebih rawan ketimbang perhelatan pemilihan gubernur Jatim, 1.400 personil Polisi akan dikerahkan.

Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji,kemampuan Polresta Sidoarjo saat ini 996 personil.
Maka akan ada bantuan personil dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya, Polres Mojokerto dan Pasuruan.
“Dari Polda Jatim personil Dalmas dan Sabhara, dan dari Polres tetangga yakni dari Polrestabes Surabaya, Mojokerto dan Pasuruan,” kata Himawan di Mapolresta Sidoarjo.
Himawan menambahkan, semua personil akan dikirimkan ke lokasi tempat pemungutan suara pada H – 1 untuk pengamanan distribusi logistik.
Juga utuk hari H pengamanan, proses pemilihan dan H + 1 personil pengamanan akan di tarik dikembalikan ke Polres masing-masing.
“Konsep pengamanannya di setiap desa dikerahkan 20 orang personil kepolisian,” tambah Himawan.
Himawan mengakui, ada beberapa potensi kerawanan, yang paling utama karena Pilkades lebih dekat dengan emosional dengan warga.
Sehingga potensi gesekan juga lebih tinggi.
Belum lagi adanya ketidakpuasan dari kubu calon kades yang kalah.
“Untuk mengantisipasi serta memetakan kerawanan. Selama ini kami terus memonitor setiap perkembangan desa yang bakal menggelar pilkades,” sambung Himawan.
Masih kata Himawan, antara satu desa dengan desa yang lain yang lebih banyak pemiliknya atau DPT nya juga lebih berpotensi.
sehingga perlu pemetaan yang matang.
“Pengaman akan dilakukan dengan secara statis, yakni pengamanan di desa di areal TPS-TPS. Dan dilakukan secara dinamis yakni patroli setiap hari yang dilakukan oleh personil,” jelasnya.
Pilkades serentak di Sidoarjo akan di gelar pada Minggu (25/3/2018) yang di ikuti 70 desa.
Yang akan melaksanakan dengan sistem e-voting 14 desa, sistem ini hal baru, sehingga perlu antisipasi.
Himawan optimis, sebagian besar warga Sidoarjo sudah paham dengan cara baru memilih kadesnya dengan sistem e-voting.
Tapi tetap waspada kemungkinan ada potensi kerawanan, karena belum semua faham.
“Pengaman akan dilakukan dengan secara statis, yakni pengamanan di desa di areal TPS-TPS. Dan dilakukan secara dinamis yakni patroli setiap hari yang dilakukan oleh personil,” jelasnya.(kb1)