SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)-Efek pandemi covid-19 yang sudah berjalan selama setahun ini, dirasakan sangat memukul sektor perekonomian khususnya bagi pelaku UMKM di Sidoarjo.
Karenanya sebagai upaya untuk mqm di Sidoarjo, komisi B DPRD Sidoarjo turut aktif memberikan pencerahan seperti pada kegiatan sarasehan Penguatan Jaringan Bisnis UMKM dalam rangka pemulihan ekonomi, Selasa (5/10/2021).
Acara saresehan yang digelar di kantor kecamatan Gadangan ini, diikuti empat anggota komisi B DPRD Sidoarjo diantaranya Bambang Pujianto (ketua), Arif Bactiar, Agil Efendi dan Deny Haryanto, yang memberikan paparan bergiliran.
Diawali dari Bambang Pujianto ketua komisi B dari Fraksi Gerindra, yang memberikan paparan dan harapan agar
pelaku UMKM di Sidoarjo bisa naik kelas hingga mampu eksport.
“UMKM di Sidoarjo ini berjumlah 176 ribu pelaku dan angka ini masih belum maksimal. Karenanya kita berharap pelaku UMKM ini bisa terus bertambah, untuk memperkuat sektor perekonomian kita,” ujar Bambang Pujianto.
Masih menurut Bambang, memang untuk memperkuat keberadaan UMKM diatas, Sidoarjo masih belum memiliki Perda tentang UMKM karena sebagai landasan hukum yang digunakan saat ini masih menggunakan Perda Nomor 10 tahun 2019 tentang penataan toko dan waralaba.
Namun kedepannya, akan dibuatkan payung hukum khusus, sebagai pijakan bagi pelaku UMKM.
Pada kesempatan ini, Bambang Pujianto juga memaparkan penjelasan tentang
Pengertian UMKM baik itu
usaha mikro maupun makro.
Untuk sesi kedua, M.Agil Effendi anggota Komisi B dari Fraksi Demokrat,
mengupas tentang penguatan anggaran bagi pelaku UMKM yang sudah diberikan hingga saat ini.
Salah satunya adalah subsidi bagi UMKM melalui bunga rendah di BPR Delta Artha.
“Program bantuan kredit tanpa anggunan dengan bunga ringan ini, memang difokuskan kepada pelaku usaha mikro di Sidoarjo. Saya minta peluang ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh bapak/ibu peserta serasehan,” jelas Agil.
Setelah Agil memberikan paparan lengkap soal penguatan anggaran UMKM, selanjutnya disambung oleh Arif Bachtiar anggota komisi B dari F Golkar, yang menguatkan pentingnya peran marketing digital.
Arif melihat, wadah digital saat ini, sangat penting sebagai sarana untuk memasarkan produk pelaku UMKM.
“Sekarang sudah zaman teknologi canggih, sehingga marketing digital memiliki posisi strategis untuk pemasaran,” ujar Deny.
Sementara itu Deni Haryanto yang memberikan paparan di sesi terakhir, menekankan kepada penyiapan anggaran untuk UMKM, melalui penyerapan aspirasi masyarakat.
“Kita melalui program Bantuan Keuangan, lebih mengembangkan pelatihan UMKM kepada masyarakat melalui kelompok masyarakat,” ujar Deny. (Adv/abidin)